Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Muhadjir Effendy Yakin FIFA Paham Indonesia, Sehingga Tak Akan Ada Sanski Bila Tak Jadi Tuan Rumah

Muhadjir meyakini bahwa FIFA paham akan kondisi Indonesia. Sehingga, tidak akan ada sanski bila Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Muhadjir Effendy Yakin FIFA Paham Indonesia, Sehingga Tak Akan Ada Sanski Bila Tak Jadi Tuan Rumah
DPR RI
Plt Menpora, Muhadjir Effendy dalam raker bersama Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik soal gelaran Piala Dunia U-20 masih bergulir hingga kini di tanah air.

Hal itu menyusul gelombang penolakan soal keikutsertaan Tim Nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Di mana, FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali, pembatalan drawing even yang bakal digelar 20 Mei hingga 11 Juni 2023 menjadi babak baru.

Pasalnya, keputusan FIFA itu menjadi penanda apakah Indonesia menjadi tuan rumah event resmi FIFA tersebut.

Apalagi, ini kali pertama bagi Indonesia bakal menggelar event sepakbola dunia, setelah sdbelumnya Piala Dunia U-20 kedua diselenggarakan di Asia Tenggara di Malaysia pada tahun 1997.

Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa informasi Indonesia dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 tidaklah benar.

Sekarang ini, kata dia PSSI sedang mengkonfirmasi status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia tersebut.

BERITA REKOMENDASI

“Belum, belum. Masih kita tunggu deh hasil konfirmasi dari PSSI,” kata Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3).

Muhadjir meyakini bahwa FIFA paham akan kondisi Indonesia. Sehingga, tidak akan ada sanski bila Indonesia tidak jadi tuan rumah Piala Dunia.

“Yang jelas insyaallah FIFA sangat paham dengan Indonesia dan tidak akan ada itu mudah-mudahan ya tidak akan ada sanksi-sanski yang dibayangkan yang serem-serem itu ya. mudah-mudahan,” katanya.

Muhadjir menambahkan bahwa prasyarat yang diajukan Indonesia kepada FIFA terkait keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20 ada yang diakomodir. Hal itu disampaikan Muhadjir usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Ada (diakomodir, red),” kata Muhadjir.

Hanya saja, Muhadjir enggan menjelaskan syarat apa yang diakomodir FIFA tersebut. Sebagai Plt, dirinya tidak boleh berkomentar masalah strategis.

Selain itu menurut Muhadjir nanti FIFA yang akan mengumumkan dalam waktu dekat.

“Dalam waktu dekat (diumumkan oleh FIFA),” terangnya.

Muhadjir meyakini bahwa FIFA paham akan kondisi Indonesia. Sehingga, bilapun ada sanski yang akan dijatuhkan bagi Indonesia bila batal menjadi rumah piala dunia, sanksi tersebut tidak seseram seperti yang diungkapkan para analis.

“Insyaallah tidak seserem yang dari para analisis,” katanya.

PSSI sebelumnya telah mengumumkan bahwa FIFA telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang dijadwalkan pada 31 Maret 2023 di Bali.

Pembatalan disinyalir karena maraknya penolakan kepada Timnas Israel yang akan berlaga di Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia karena FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” kata Arya.

“Ketua Umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini barik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai ini,” lanjutnya.

Tak hanya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga dikabarkan akan langsung bertemu dengan FIFA guna mendiskusikan permasalahan yang ada.

“Belum dapat infonya ya, tapi memang beliau akan ke sana hanya waktunya saya belum tahu,” kata Zainudin Amali, Waketum PSSI, Selasa (28/3).

Bila Piala Dunia U-20 benar-benar batal terselenggara di Indonesia, Indonesia pastinya akan mendapatkan sanksi dari FIFA.

Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Indonesia antara lain:

Pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA.

Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara - negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.

Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.

Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.

Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.

Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.

Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.

Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.

Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.

Perwakilan FIFA Tak Tahu Alasan Drawing Batal

Perwakilan FIFA yang bertugas inspeksi Stadion untuk gelaran Piala Dunia U-20 2023 terus melanjutkan pekerjaannya meski FIFA telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan pada 31 Maret mendatang.

Pada Senin (27/3/2023) FIFA singgah di Bali. Provinsi satu ini awalnya dipersiapkan sebagai lokasi drawing Piala Dunia U-20 2023.

Agenda tersebut digelar di Gedung Ksirarnawa Taman Werdhi Budaya Art Center pada 31 Maret, namun dibatalkan FIFA. Tercatat ada 18 perwakilan FIFA yang hadir dalam inspeksi.

Jika ditotal ada lebih dari 40 orang yang datang termasuk dari PSSI dan INAFOC.

Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha mendampingi perwakilan FIFA seperti Project Team Venue Management FIFA Christian Schmolzer, Venue Manager FIFA Sunny Kohli, Technical Services FIFA Ross Maclean, Safety and Security FIFA Anke Becker.

Setelah melakukan peninjauan di Stadion Kapten I Wayan Dipta dengan 5 grup seperti manajemen dan keamanan, marketing, media broadcast, hingga peninjauan di lapangan terkait kondisi lapangan, area parkir, hingga arus keluar masuk tim, suporter, hingga kendaraan.

Christian berbicara sedikit saat melakukan briefing di Bali United Cafe sebelum melakukan inspeksi.

“Kami ke Bali meskipun drawing Piala Dunia U-20 telah dibatalkan. Kami datang kesini untuk melanjutkan dan menyelesaikan inspeksi stadion,” terangnya saat pengarahan dengan tim inspeksi FIFA, PSSI, dan INAFOC.

Ia menjelaskan jika tidak mengetahui alasan mengapa drawing Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan oleh pimpinan tertinggi FIFA.

Saat ditanya apakah alasannya karena berbagai penolakan terhadap timnas Israel U-20 termasuk dari Gubernur Bali I Wayan Koster, Christian justru mengaku tak tahu menahu soal itu.

"Perlu ditegaskan, kami tidak memiliki info tambahan terkait penyelenggaraan turnamen. Kami datang ke sini bukan kunjungan resmi dari FIFA, tetapi kunjungan kerja untuk melakukan peninjauan stadion yang akan dipakai buat pertandingan,” ungkapnya.

Solo Siap

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Solo siap menggantikan Bali menjadi lokasi drawing Piala Dunia U-20 Tahun 2023.

Diketahui Bali merupakan venue awal drawing gelaran Piala Dunia U-20, dan memiliki stadion yang diusulkan untuk menggelar pertandingan. Namun Pemprov Bali menolak kedatangan Timnas Israel berlaga di Pulau Dewata.

Atas hal ini, Gibran menyatakan Solo siap menggantikan Bali.

"Intinya saya menunggu perintah dari pak Ketua PSSI dan pak Menpora," kata Gibran dalam tayangan Kompas TV, Selasa.

Gibran pun mengatakan bahwa dirinya menunggu perintah dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Plt Menpora Muhadjir Effendy.

Ia menyebut Stadion Manahan Solo juga telah diinspeksi oleh FIFA pada Sabtu (25/3) kemarin. Pemeriksaan kawasan stadion dilakukan secara tertutup.

"Siap, nunggu perintah. Kemarin inspeksi kita juga sudah siap, venue udah siap," ungkap Gibran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menjelaskan Indonesia telah melakukan persiapan selama bertahun-tahun setelah FIFA memutuskan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019 lalu.

Sehingga menurutnya kesempatan menjadi tuan rumah ajang kompetisi sepak bola antar negara ini tidak bisa dilepas begitu saja hanya karena penolakan hal tertentu.

"Ini kan sesuatu yang kita persiapkan bertahun-tahun tidak bisa lepas begitu saja," ujar Gibran. (Tribun Network/ Yuda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
7
6
0
1
13
2
11
18
2
Man. City
7
5
2
0
17
8
9
17
3
Arsenal
7
5
2
0
15
6
9
17
4
Chelsea
7
4
2
1
16
8
8
14
5
Aston Villa
7
4
2
1
12
9
3
14
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas