TRIBUNNEWS.COM- Graham Potter resmi dipecat oleh Chelsea setelah kurang dari tujuh bulan bertugas menyusul kekalahan kandang 2-0 hari Sabtu oleh Aston Villa.

Itu adalah kekalahan ke-11 Chelsea dalam 31 pertandingan sejak menggantikan Thomas Tuchel di Stamford Bridge pada 8 September.

Chelsea turun ke urutan 11 di Liga Premier - 12 poin di luar empat besar - setelah menghabiskan lebih dari £550 juta untuk membeli pemain baru musim ini.

Pemilik klub mengatakan mereka "kecewa" memecat Potter.

Chelsea mengatakan Potter "telah setuju untuk berkolaborasi dengan klub untuk memfasilitasi transisi yang mulus" dan bahwa Bruno Saltor, yang bekerja dengan Potter di Brighton, akan memimpin tim sebagai pelatih kepala sementara.

Dalam sebuah pernyataan, pemilik pengendali bersama Todd Boehly dan Behdad Eghbali mengatakan: "Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan sebagai pribadi. Dia selalu bersikap profesional dan berintegritas dan kami semua kecewa dengan hasil ini," katanya dikutip dari BBC.

Chelsea menjamu Liverpool di Liga Premier pada hari Selasa dan menghadapi Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions pada 12 April.

Sekarang ada 13 perubahan manajerial di Liga Premier musim ini - tiga lebih banyak dari musim sebelumnya - dengan Leicester juga memecat Brendan Rodgers pada hari Minggu sebelumnya.

"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami semua akan mendukung Bruno dan tim saat kami fokus pada sisa musim ini," tambah pemilik Chelsea itu.

"Kami memiliki 10 pertandingan Liga Premier tersisa dan perempat final Liga Champions di depan. Kami akan melakukan segala upaya dan komitmen dalam setiap pertandingan itu sehingga kami dapat mengakhiri musim dengan baik."

Para Pemain Chelsea Dicemooh Pendukungnya Sendiri

Sebelumnya, para pemain Chelsea hanya bisa tertunduk saat cemoohan berkumandang dari para pendukungnya sendiri menyusul kekalahan 0-2 dari Aston Villa dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Stamford Bridge, London yang berakhir Minggu (2/4) dini hari.

Para pendukung The Blues sekali lagi meneriakkan tuntutan agar Graham Potter dipecat. Kekalahan ini membuat Chelsea makin melorot ke peringkat sebelas klasemen sementara Liga Primer, setelah gagal menang dalam dua laga terakhir.

Sementara Villa yang diasuh Unai Emery melompat ke peringkat sembilan. Ini kali pertama mereka masuk sepuluh besar sejak dari awal musim lalu.

Ini adalah musim yang sulit bagi Potter. Dan laga kemarin semakin menumbuhkan rasa frustrasi klub, setelah The Blues gagal memenuhi kesuksesan musim sebelumnya di bawah Thomas Tuchel.

Meskipun menghabiskan lebih dari 300 juta pound pada Januari lalu untuk belanja pemain baru, The Blues telah kalah lebih dari sepertiga pertandingan mereka musim ini. Hasil kemarin menjadi kekalahan kesepuluh di Liga Premier.

Dan sejak Potter mengambil alih pada bulan September, manajer Inggris berusia 47 tahun ini telah kehilangan sembilan dari 11 pertandingan liga.

Keberhasilan mereka melangkah ke perempatfinal Liga Champions setelah mengalahkan Borussia Dortmund, sempat memberinya ruang untuk bernapas.

Tapi gol menit terakhir di kandang Everton (saat imbang 1-1), dan kebobolan dua kali di depan para pendukung sendiri kemarin, telah membuat banyak pendukung, sekali lagi, habis kesabaran.

Mereka melampiaskan amarahnya di media sosial. "Tak bisa terus seperti ini. Ini saatnya dia pergi. Potter harus pergi. Tugas ini terlalu sulit baginya. Kesabaran saya, kita, sudah habis. Tak ada lagi alasan," tulis akun @rakibgsm dikutip lagi dari Daily Mail.

"Kami menunggu statemen klub dalam waktu dekat (mengumumkan pemecatan)," tulis akun @Omoluwabi.

Lebih jauh, ada juga yang langsung membidik sang bos besar, Todd Boehly sebagai biang kekacauan.

"Saya lebih suka menyingkirkan Boehly ketimbang manajer. Sepertinya sang bos telah menghabiskan banyak uang, dan membeli banyak peralatan mahal, tapi terlihat kacau balau saat disatukan!," tulis pendukung lainnya di twiter.

Chelsea mendominasi penguasaan bola sampai 69 persen, dan melepaskan 27 tendangan dengan delapan di antaranya akurat. Namun, Villa jauh lebih akurat dalam menyelesaikan peluang.

Dari lima tendangan mereka bisa mencetak gol. Masing-masing lewat Ollie Watkins di menit ke-18, dan John McGinn menit ke-56.

Potter, bagaimana pun, tetap berusaha mengambil sisi positif.
"Lihatlah statistik permainan, ini adalah kinerja positif. Tetapi dalam hal skor, kami gagal menuntaskan sekian banyak peluang. Kami semua benar-benar kecewa," kata Potter di Daily Mail.

"Gol pertama mereka mengecewakan dari sudut pandang kami. Seharusnya, kami perlu melakukan sedikit lebih baik di sana. Ada banyak hal baik dalam permainan, banyak permainan menyerang, entri menyerang dan tembakan," ujarnya berkilah.

Situasi semakin sulit lantaran di depan telah menunggu laga yang berat.

The Blues akan menjamu Liverpool yang sedang terluka di Stamford Bridge tengah pekan ini, sebelum berangkat ke Madrid menantang juara bertahan Liga Champions tersebut pada perempatfinal pekan depan. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Pemain Chelsea diejek pendukung sendiri
- Desakan Potter dipecat kembali bergema
- The Blues ditunggu Liverpool, dan Real Madrid di laga selanjutnya

Chelsea 0-2 Aston Villa
Saatnya Potter Pergi

Grafis 2 Gol ASton Villa

Rekor Graham Potter di Chelsea
22 main
7 menang
7 seri
8 kekalahan
21 gol
21 kegolan
9 gagal cetak gol

Rapor Pemain
Chelsea: Kepa 6; James 7, Koulibaly 6.5, Cucurella 6 (Pulisic 80); Loftus-Cheek 6.5 (Kante 58, 7), Fernandez 6, Kovacic 7 (Gallagher 80), Chilwell 7; Havertz 6, Felix 6.5, Mudryk 5 (Madueke 58, 6)

Aston Villa: Martinez 8.5; Young 8, Konsa 7, Mings 7, Moreno 6.5 (Digne 89); Kamara 6.5 (Chambers 46, 6.5), Luiz 7.5 (Dendoncker 87); McGinn 8, Buendia 7.5 (Bailey 76), Ramsey 7.5; Watkins 8.

Statistik Pertandingan
Chelsea Aston Villa
0 Gol 2
69% Penguasaan bola 31%
27(8) Tembakan (akurat) 5 (2)
14 Pelanggaran 16
3 Kartu Kuning 3
0 Kartu Merah 0
2 Offside 0
13 Tendangan Sudut 2
0 Penyelamatan 7