Mostafa Mohamed, Striker Nantes Didenda Karena Menolak Laga untuk Kampanye Homoseksual
Striker Nantes, Mostafa Mohamed didenda karena menolak mengenakan jersey pelangi.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Striker Nantes, Mostafa Mohamed didenda karena menolak mengenakan jersey pelangi.
Mostafa Mohamed akan didenda oleh klubnya, Nantes setelah menolak untuk bermain pada akhir pekan.
Mostafa Mohamed menolah bermain sebagai protes terhadap kampanye anti-homofobia di Ligue 1 Prancis, kata seorang sumber di pihak yang berjuang kepada AFP, Senin.
Sumber itu mengatakan Mohamed akan dihukum "secara finansial tetapi tidak akan diskors dari bermain".
Ukuran denda tidak ditentukan.
Nomor di baju semua pemain di dua divisi teratas Prancis, serta ban lengan yang dikenakan oleh kapten dan ofisial, berwarna pelangi saat liga Prancis menggelar kampanye untuk mendukung kaum homo.
Kemeja berhias pelangi akan dijual di lelang dengan hasilnya akan disumbangkan ke tiga badan amal yang aktif dalam memerangi diskriminasi LGBTQ.
Namun, pemain internasional Mesir, Mostafa Mohamed menolak untuk mengambil bagian dalam laga itu. Dia tidak ingin berperan dalam kampanye homoseksual.
Nantes sendiri meraih hasil imbang 0-0 timnya melawan Toulouse untuk menghindari dikaitkan dengan kampanye tersebut.
Meskipun Nantes sangat membutuhkan poin saat mereka berusaha keluar dari zona degradasi.
Mohamed yang berusia 25 tahun, seorang Muslim, menjelaskan keputusannya untuk tidak bermain di sebuah postingan media sosial pada Minggu malam.
"Saya menghormati semua perbedaan. Saya menghormati semua kepercayaan dan semua keyakinan. Penghormatan ini meluas ke orang lain tetapi keyakinan pribadi saya harus dihormati juga," tulisnya di Twitter.
"Mengingat latar belakang saya, budaya saya, pentingnya keyakinan dan keyakinan saya, tidak mungkin bagi saya untuk berpartisipasi dalam kampanye ini. Saya harap keputusan saya dihormati."
Keputusan untuk tidak menangguhkan Mohamed memastikan bahwa Nantes tidak akan kehilangan pemain yang telah mencetak 11 gol musim ini karena mereka duduk satu poin dari zona aman dengan tiga pertandingan tersisa musim ini.
Beberapa pemain lainnya juga menolak ambil bagian dalam kampanye tersebut dan karena itu melewatkan pertandingan tim mereka selama akhir pekan,
termasuk pemain sayap Toulouse Zakaria Aboukhlal, pemain internasional Maroko.
Juru bicara pemerintah Prancis, Olivier Veran menyebut penolakan pemain tertentu untuk bermain sebagai protes atas kampanye anti-homofobia sebagai "sampah" dan "anakronistik".
"Kita hidup di dunia saat ini...di mana setiap orang bebas untuk mencintai siapa pun yang mereka inginkan," kata Veran kepada stasiun televisi France 2.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.