Marselino Ferdinan Beri Kejutan, Pulang Kampung ke Bajawa, NTT, Gagah Pakai Baju Adat Flores
Marselino Ferdinan, pengawa Timnas U22 pulang kampung halamannya di Boua, Desa Ubedolumolo, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Editor: Muhammad Barir
Phillipus berharap, kehadiran Marselino Ferdinan bisa menjadi motivasi bagi anak-anak di Ngada dan Boua khususnya untuk serius meniti karier dalam olahraga sepak bola.
"Harapan saya, kalau ada ade - ade yang ingin berkembang dalam karier sepak bola, jangan tanggung-tanggung, jangan menganggap olahraga khususnya sepak bola tidak memiliki apa-apa," ujarnya.
Phillipus menguraikan, kedatangan Marselino Ferdinan bersama keluarga ke Boua, sebenarnya sudah direncanakan Marselino Ferdinan.
Menurutnya, Marselino Ferdinan bernazar, jika berhasil membawa Timnas U22 Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 maka satu keluarga pulang ke Boua.
"Jadi ini nazarnya Marsel (Marselino Ferdinan) sendiri bukan saya atau mamanya. Jadi ini datang dari Marsel sendiri. Jadi begitu kemarin dia dapat emas, tanpa pikir panjang lebar, langsung segara, kita pulang," kata Phillipus Wio.
Hal senada juga diutarakan Sandro, kakak sulung Marselino. Menurut Sandro, sebelum Sea Games 2023, Marselino sudah berjanji, bahwa nanti kalau meraih emas, semua keluarga inti, pulang ke Kampung Boua. "Jadi ini bukan hal yang mendadak, karena dia mau lihat sanak keluarganya, leluhurnya di rumah induk ini," kata Sandro.
Sandro mengatakan, Marselino Ferdinan adalah anak yang disiplin dan punya kemauan yang kuat untuk menggapai apa yang diinginkan. Hal itu ditunjang dengan didikan ayahnya yang tegas dan terarah.
Sandro menceritakan, ayah rajin menonton Marselino Ferdinan bermain sepak bola sejak kecil. Jika Marselino bermain maka ayahnya akan memberikan shock terapi, teguran dan masukan untuk Marselino Ferdinan.
Pelatih PSN Ngada, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kabupaten Ngada, Kletus Gabhe, mengatakan Marselino adalah sosok pemain sepak bola yang unik.
"Marselino Ferdinan itu adalah pemain yang unik. Kita lihat bagaimana dia mengontrol bola, itu sangat soft dan tenang. Dan ketika dia mengontrol bola, dia sudah paham apa yang harus dia lakukan. Kemampuan dia menerjemahkan apa yang dimau pelatih itu, saya pikir itu bagus," kata Kletus Gabhe saat ditemui di rumah almarhum Moses Dhewa.
Kletus Gabhe mengatakan, kehadiran Marselino Ferdinan di Ngada, diharapkan menjadi motivasi bagi bakat - bakat muda sepak bola Ngada.
Menurutnya, sosok Marselino Ferdinan merupakan gambaran riil bahwa sepak bola ketika ditekuni sungguh, memberikan dampak dan sesuatu yang berharga.
Oleh karena itu, Kletus Gabhe sangat berharap lahir Marselino baru dari Ngada. Namun dia menegaskan, apa yang dicapai oleh Marselino hari ini, bukanlah suatu perjuangan yang mudah, sebab butuh keberanian, disiplin, kemauan dan dukungan. "Jadi kita harus bisa keluar dari zona nyaman. Jangan hanya berpikir main di Ngada atau NTT saja," kata Kletus.
Soal potensi, lanjutnya, Ngada sangat punya potensi. Selain bakat bakat alami, juga didukung dengan banyaknya lapangan sepak bola yang hampir selalu ada di setiap kampung dan animo masyarakat Ngada pada sepak bola juga tinggi, hanya tinggal bagaimana potensi ini disikapi secara berjenjang, tersistem dan terarah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.