Ada Pemain Kroasia, Inter Milan Bisa Juara, Teori Lucu-lucuan Prediksi Pemenang Final Liga Champions
Ada teori lucu-lucuan yang memprediksi Inter Milan bakal mengalahkan Manchester City di final UCL.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Tentu saja, tak boleh dilupakan pula sang jenderal lapangan, Marcelo Brozovic.
Duel head to head menarik khususnya akan tersaji antara dua maestro, De Bruyne dari City yang memasang formasi 3-4-2-1 kontra Brozovic dari Inter yang memasang pakem formasi 3-5-2.
Keduanya bakal sering berduel dalam perebutan bola karena berada dalam posisi yang hampir sama. Keduanya jadi motor serangan, juga penjaga keseimbangan tim.
De Bruyne adalah pemasok bola untuk bomber City, Erling Haaland yang musim ini sudah mencetak 52 gol.
"Putuskan koneksi de Bruyne ke Haaland, maka City akan kesulitan cetak gol," cetus bek Manchester United, Raphael Varane jelang final Piala FA lalu, memaparkan tips menghentikan duet maut ini.
Kenyataannya tak semudah itu. Bruyne masih tetap merajalela, dan mengalihkan umpan-umpannya ke Ilkay Gundogan yang mencetak brace dalam kemenangan City 2-1, dengan kedua assist lahir dari De Bruyne.
Produktivitas gelandang asal Belgia berusia 31 tahun ini terlihat dari statistik berikut: di Liga Primer, dia terlibat dalam 23 gol, meliputi tujuh gol, dan 16 assists.
Sedang di Liga Champions dirinya terlibat delapan gol, dengan dua gol, dan enam assists.
Itu statistik yang tercatat. Di luar itu, De Bruyne juga adalah seorang visioner.
Saat berlama-lama dengan bola, dia bisa tiba-tiba mengejutkan dengan umpan jauhnya yang jadi pembuka serangan.
Sementara Brozovic adalah metronom Inter sekaligus penjegal terbaik serangan lawan.
Gelandang asal Kroasia berusia 30 tahun ini adalah pemain yang mampu mengacaukan rencana Pep Guardiola untuk mengontrol permainan, dan mengarahkan bola ke tempat-tempat berbahaya.
De Bruyne membutuhkan ruang, dan juga pasokan bola untuk meluncurkan visinya.
Nah, Brozovic bakal jadi instrumen utama Inter untuk mengacaukan kreasi serangan dari De Bruyne.
Setidaknya hal itu pernah terbukti saat keduanya bertemu di Piala Dunia 2022, saat Belgia, dan Kroasia berbagi angka 0-0 pada penyisihan grup.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.