Ada Pemain Kroasia, Inter Milan Bisa Juara, Teori Lucu-lucuan Prediksi Pemenang Final Liga Champions
Ada teori lucu-lucuan yang memprediksi Inter Milan bakal mengalahkan Manchester City di final UCL.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sayangnya, Brozo yang membawa Kroasia jadi finalis Piala Dunia 2018, musim ini banyak terkendala dengan cedera.
Total hampir 80 hari dia absen karena cedera hamstring diikuti cedera paha, yang memaksanya absen 17 laga di berbagai kompetisi.
Setelah pulih dari cedera, Brozo pun mulai menggeliat. Dia terlibat dalam enam gol dari sembilan laga terakhir.
Termasuk yang terakhir ketika menjadi bintang lapangan saat Inter menekuk Torino 0-1 di laga terakhir Serie A. Dari luar kotak penalti, dia melepaskan tendangan jarak jauh yang menjadi gol ketiganya musim ini.
Brozo memang tak terlalu menonjol dalam urusan serangan. Kelebihannya justru pada segi pertahanan. Situs one versus one, mengulas aspek defensif kedua gelandang ini.
De Bruyne total melakukan dua kali blok, 28 duel udara, dan dua kali tekel di Liga Primer.
Sedang Brozo meski mainnya terbatas di Serie A, total melakukan delapan kali blok, 23 duel udara, dan 14 kali tekel. Statistik itu menjelaskan siapa yang lebih sangar saat bertahan.
Gelandang Inter, Barella mengklaim kekuatan lini tengah memang jadi modal utama Inter untuk duel final di Istanbul nanti.
"Saya sebut misalnya saja, kami punya Brozovic yang main di final Piala Dunia. Kami juga punya Mkhitarian yang sedang dalam level tertinggi.
Juga ada Calhanoglu yang selalu mengejutkan. Kami punya pengalaman, kualitas, punya segalanya," ujar Barella meyakini.
Para gelandang ini akan jadi pembuka serangan, juga pemasok bola bagi duet Inter Milan, Lula, yakni Romelu Lukaku, dan Lautaro Martinez. Belakangan, produktivitas keduanya semakin mengerikan.
Di kubu City, Gundogan telah membuktikan diri bisa jadi alternatif ketika sang mesin gol, Erling Haaland macet. Tapi sang maestro, Kevin de Bruyne memilih untuk merendah ketimbang berkoar tentang kualitas timnya.
Dia menyebut peluang untuk laga final nanti adalah 50-50 lantaran kedua tim sama bagusnya.
"Kami menghormati Inter, yang punya pemain-pemain hebat. Mereka lolos ke final setelah mengalahkan tim-tim hebat. Situasinya selalu sulit. Kamu harus bisa mengontrol momen-momen yang ada," ujar De Bruyne. (Tribunnews/den)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.