Prediksi Man City vs Inter Milan Final Liga Champions, Nerazzurri Bisa Menang Kalau Adu Penalti
Statistik dan analisis final Liga Champions antara Man City vs Inter Milan menurut Opta, persentase menang tim Pep Guardiola lebih besar.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Prediksi Man City vs Inter Milan final Liga Champions 2023/2024, tim asuhan Pep Guardiola punya rasion kemenangan lebih baik dari skuad Simone Inzaghi.
Analisis Opta menyebutkan, Manchester City favorit untuk merengkuh gelar juara Liga Champions dengan persentase sebesar 74,1 persen, sementara Inter Milan 25,9 persen.
Manchester City hanya berjarak satu pertandingan menuju treble winner (3 gelar 1 musim). Jika berhasil, tim berjuluk The Citizens itu akan menjadi tim Eropa kesepuluh yang berhasil merengkuh treble winners dalam satu musim kompetisi.
Pep Guardiola seakan familiar dengan final Liga Champions, karena melawan Inter Milan adalah kesempatan keempat baginya saat menjadi juru taktik.
Dua dari tiga kesempatan sebelumnya berakhir dengan sukacita untuk Barcelona, tetapi tidak saat menukangi Manchester City di mana mereka kalah dari Chelsea di final.
Baca juga: Pep Guardiola vs King of The Cup, Simone Inzaghi di Final Liga Champions
Hanya ada dua pelatih yang berhasil memenangkan final Liga Champions lebih banyak dari Pep Guardiola, Carlo Ancelotti 5 final (4 trofi) dan Zinedin Zidane 3 final (3 trofi).
Performa Manchester City akhir musim lalu sulit untuk dihentikan, termasuk cara mereka mengandaskan asa Arsenal juara Liga Inggris dengan meraih 12 kemenangan berturut-turut.
Menurut Opta, pertandingan final Liga Champions antara Manchester City vs Inter Milan besok adalah pertandingan dengan dua gaya permainan yang berbeda.
City memulai permainan terbuka mereka dengan rata-rata 47,2 meter dari gawang mereka sendiri.
Catatan tersebut merupakan yang paling tinggi di antara kontestan Liga Champions lainnya.
Sementara Inter Milan adalah tim yang melakukannya paling dekat dengan gawang mereka sendiri, sejauh 38,4 meter saat lolos dari babak penyisihan grup.
Anak asuh Pep Guardiola cenderung mendominasi bola, sedangkan Inter memanfaatkan momentum dan langsung menghukum lawan mereka saat lengah.
Buktinya, Inter Milan duduk di peringkat 2 dari statistik tembakan gawang yang berasal dari skema serangan bali.
Di urutan pertama ada AC Milan (13), disusul Inter yang memiliki satu angka lebih sedikit.