Cara Mbappe Lawan Rasisme di Sepakbola, Serukan Pemain Kompak Tinggalkan Lapangan
Kylian Mbappe menyoroti insiden rasis yang kerap terjadi di dunia sepakbola. Ia menilai perlu lebih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi rasis.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
PSG sendiri pernah melakukan aksi demikian, yakni saat bertanding melawan Basaksehir di Liga Champions 2020.
Kala itu ada aksi rasis yang diduga dilakukan oleh wasit ke-empat terhadap asisten pelatih Basaksehir sehingga menimbulkan protes dikalangan pemain.
Para Basaksehir memilih keluar dari lapangan dan kemudian diikuti oleh pemain PSG yang menyebabkan laga ditangguhkan.
Mbappe menyebut para pelaku rasisme hanyalah minoritas dan ia menilai mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja merusak pertandingan sepakbola.
“PSG melakukannya melawan Basaksehir di Liga Champions pada 2020 dan pertandingan itu diputar ulang. Mengeluh tidak lagi cukup. Pada tahun 2023 kita tidak bisa lagi membiarkan minoritas merusak kenikmatan sepakbola," ujarnya.
“Selain uang dan ketenaran, kami bermain untuk memberikan kegembiraan kepada para penggemar untuk menonton sepak bola. Anda tidak lagi ingin melakukannya jika mereka memperlakukan Anda sebagai monyet."
“Beberapa rasis akan selalu ada di luar sana, tetapi kami membutuhkan lebih banyak solidaritas di antara para pesepakbola," tambahnya.
Mbappe juga menyoroti rasisme yang menimpa Lukaku saat melawan Juventus. Ia berujar bahwa para pemain kedua tim seharusnya meninggalkan lapangan saat itu.
"Adapun Lukaku, pemain Inter dan Juventus seharusnya sudah meninggalkan lapangan. Persaingan tidak masuk hitungan. Rasisme melampaui sepak bola. Institusi harus berubah, dan peraturan harus diubah. Sebagai kapten Prancis, saya akan berjuang untuk ini,” tandasnya.
(Tribunnews.com/Tio)