Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Football Institute: Tercatat 14 Wasit Dalam Tiga Tahun Terakhir Memiliki Pertandingan Secara Dominan

Wasit menjadi salah satu elemen penting dalam pertandingan sepakbola. Banyak wasit yang tak lolos seleksi untuk memimpin Liga 1 musim 2023/2024

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Football Institute: Tercatat 14 Wasit Dalam Tiga Tahun Terakhir Memiliki Pertandingan Secara Dominan
Dok. pribadi
Founder Football Institute Budi Setiawan saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Minggu (25/6/2023), terkait hasil riset data dan trend penugasan wasit Liga 1 & 2 musim kompetisi 2020 hingga 2022 serta kaitannya dengan hasil seleksi wasit 2023. 

Seperti Faulur Rosy diskor 10 pekan, Fariq Hitaba dan Yudi Nurcahya yang diskor delapan pekan, namun secara cap mereka masih paling tinggi, yakni dengan total penugasan 30 laga (Faulur Rosy) dan 27 laga untuk Fariq Hitaba dan Yudi Nurcahya.

Melalui data ini juga bisa melihat ada 12 wasit dengan penugasan tertinggi untuk memimpin klub yang itu-itu saja. Budi pun meminta kepada Pak Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI dan pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang pernah melakukan konferensi pers untuk membentuk task force pengawasan pengaturan skor, dimana indikasi pengaturan skor itu selalu dilihat dari pertandingannya.

"Jalan pertandingannya bagaimana, siapa yang memimpin pertandingan, sehingga ini menjadi data awal indikasi bisa jadi wasit-wasit yang bertugas memimpin tim-tim itu saja memang ada juragannya yang meminta untuk mereka mimpin. Apakah wasit ini yang meminta, atau ada figur lain yang meminta, atau Komite Wasit yang minta hingga mungkin ada order klub tertentu kepada PSSI. Coba Pak Erick dan Pak Sigit, tengok data-data yang kami punya menjadi pertimbangan, jangan sampai satgas yang sudah dibentuk itu tidak ada tindak lanjutnya," paparnya.

Budi pun mempertanyakan apakah tidak ada wasit lain yang menggantikan peran mereka, meski sudah dihukum oleh PSSI namun masih bisa mendapatkan jumlah penugasan yang tinggi.

"Hal ini menjadi tanya tanya besar sekaligus catatan dari Football Institute," katanya.

Selain itu, sebelumnya PSSI yang dibantu Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) menggelar seleksi terhadap wasit-wasit yang akan bertugas di Liga 1 2023/2024. Terdapat tiga tes yang dilalui, yaitu Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test dan LOTG Tes.

Seleksi awal diikuti 161 wasit, dua asisten wasit FIFA, dan satu wasit AFC Elite Referee. Dari 55 wasit Liga 1 yang ikut serta, hanya 27 yang lolos, ditambah satu wasit AFC Elite Referee. Wasit dengan peringkat 18 teratas akan memimpin Liga 1 2023/2024. Sementara sisanya bakal mengisi kuota wasit di Liga 2 musim depan.

BERITA TERKAIT

Menariknya, lima wasit top di Indonesia tidak lolos seleksi, seperti Iwan Sukoco, Oki Dwi Putra, Faulur Rosy, Nusur Fadilah dan Fariq Hitaba.

Terkait hal tersebut, Budi Setiawan mengaku miris melihat kondisi tersebut, dimana banyak wasit yang tidak lolos dalam seleksi tersebut, terlebih terhadap wasit yang cukup terkenal dan memiliki cap tinggi memimpin laga pada musim sebelumnya.

"Saya sangat miris terhadap banyak yang tidak lolos seleksi, terlebih kepada lima wasit terkenal yang memiliki cap tinggi memimpin laga musim lalu. Ini menjadi pertanyaan kita juga, kok wasit dengan jumlah penugasan tertinggi ini bisa tidak lolos seleksi. Ada 49 % wasit yang tidak lolos di Liga 1 yang banyak sekali memimpin pertandingan pada musim lalu. Artinya, kompetisi kita pada musim lalu dipimpin oleh wasit yang tidak cakap, tidak layak," jelasnya.

Oleh karena itu, Budi menegaskan PSSI harus memberikan pembinaan, penegasan kepada para wasit yang tidak lolos seleksi untuk tidak lagi main-main dalam memimpin pertandingan.

"Kalau mereka sadar menjadikan wasit sebagai profesi utamanya, mereka harus menjaga kualitasnya sebagai wasit, jaga kebugaran fisiknya, mendevelop dirinya terhadap Law of The Game terbaru, introspeksi, bukan membiarkan," tuturnya.

Kedepannya, Budi berharap dengan adanya keterlibatan tim wasit Jepang, seperti Yoshimi Ogawa (Anggota Komite Wasit JFA) dan Toshiyuki Nagi (Instruktur Wasit JFA), bukan hanya membantu Indonesia menciptakan kualitas wasit yang bagus secara penugasan, namun memberikan pendidikan kepada para wasit Indonesia, apa-apa saja yang dibutuhkan oleh wasit profesional untuk memimpin Liga Indonesia.

"Tidak hanya memimpin Liga Indonesia, kita juga ingin wasit-wait kita memimpin laga internasional, baik itu di AFC ataupun FIFA. Itu menjadi mimpi kita juga ada wasit asal Indonesia yang memimpin pertandingan piala dunia. PSSI bisa aware terhadap data yang Football Institute sajikan. Jangan hanya sisi komersialnya saja yang diperhatikan, namun masalah wasit ini menjadi isu yang selalu muncul dalam setiap musim kompetisi. Selalu saja ada insiden wasit melakukan kesalahan dan kejanggalan, meski dihukum oleh PSSI, tapi tetap mendapatkan cap yang tinggi," urainya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas