Aturan Baru UEFA Bikin Chelsea Gigit Jari, Strategi untuk Akali FFP Tak Bisa Dipakai Lagi
UEFA telah memperbarui aturannya soal permainan di bursa transfer pemain. Chelsea gigit jari, tak bisa menerapkan taktiknya lagi.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Hubungan dengan Arab Saudi
Sejauh ini sudah ada enam pemain yang resmi meninggalkan Chelsea.
Sementara satu pemain sedang berada dalam proses kepindahan, yaitu Mason Mount hampir merapat ke Manchester United.
Kemudian, Kai Havertz ke Arsenal dan Mateo Kovacic ke Manchester City.
Sementara itu, tiga pemain hijrah ke Liga Arab Saudi.
Kalidou Koulibaly ke Al Hilal, Edouard Mendy ke Al Ahli, dan N'Golo Kante ke Al Ittihad.
Sementara Tiemoue Bakayoko belum mendapatkan klub baru seusai dilepas.
Kepergian para pemainnya itu membuat keuangan tim asal London Barat itu lebih stabil.
Namun satu hal yang dikhawatirkan adalah soal hubungan Chelsea dengan Arab Saudi.
Berdasarkan laporan dari Daily Mail, ternyata The Blues memiliki hubungan bisnis dengan Arab Saudi.
Ternyata alasan mengapa mereka berani belanja jor-joran karena ada jalan keluar yang bisa ditempuh.
Saat ini Todd Boehly perlu memperoleh dana, menurunkan tagihan gaji mereka, dan memangkas ukuran skuad The Blues.
Ternyata Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, yang merupakan pemilik mayoritas Newcastle, juga merupakan investor di Clearlake Capital yang memiliki 60 persen saham Chelsea.
Selain itu, PIF merupakan pemilik empat klub besar Liga Arab Saudi, yaitu Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal.
Kini keempatnya bergerak untuk bisa mendatangkan pemain The Blues.
Namun hubungan itu juga memicu ketakutan dan kecurigaan terhadap operasi yang bakal dilakukan oleh Todd Boehly.
Misalnya, Chelsea menghabiskan banyak uang, kemudian menggunakan PIF untuk membantu menyelamatkan mereka saat ada ancaman dari FFP.
(Tribunnews.com/Deni)