Proyek Mewah Arteta Kembalikan DNA Arsenal, Declan Rice Penyempurna Ambisi Meriam London
Mikel Arteta terus menunjukkan keseriusannya untuk bisa mengembalikan DNA Arsenal untuk bersaing gelar juara termasuk mendatangkan Declan Rice.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta terus menunjukkan keseriusannya demi bisa mengembalikan DNA Arsenal untuk bersaing khususnya di jalur juara Liga Inggris.
Keseriusan Arteta terlihat dari agresifitas Arsenal bergerak pada bursa transfer pemain sejak ia mengambil alih jabatan pelatih akhir tahun 2019 silam.
Tak kurang dari 26 nama pemain baru didatangkan Arsenal terutama pada era kepelatihan Mikel Arteta.
Dana yang dikeluarkan Arsenal untuk memenuhi keinginan Mikel Arteta pun mencapai total 523 juta euro.
Baca juga: Efek Kejutan Declan Rice ke Arsenal, Brighton Permainkan Chelsea soal Mahar Caicedo
Kai Havertz sejauh ini menjadi rekrutan termahal yang didatangkan Mikel Arteta ke Arsenal.
Dana 70 juta euro setidaknya harus dikeluarkan Arsenal untuk mendapatkan Kai Havertz dari Chelsea.
Dalam beberapa jam beberapa kedepan, nominal transfer termahal Arsenal sepertinya akan kembali pecah ketika Declan Rice diresmikan sebagai pemain anyar.
Dana 105 juta poundsterling terpaksa harus dikeluarkan Arsenal untuk mendapatkan pemain West Ham dan Timnas Inggris tersebut.
Jika Declan Rice dan Jurrien Timber diresmikan Arsenal, maka nominal belanja pemain yang dikeluarkan Arteta akan semakin besar jumlahnya.
Proyek mewah Arsenal yang dirancang Arteta dalam beberapa tahun terakhir pun mulai mendekati kenyataan.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya para pemain yang sesuai keinginan Arteta dalam skuad Arsenal saat ini.
Dari posisi kiper hingga penyerang, hampir mayoritas bahwa pemain yang kini memperkuat Arsenal merupakan pilihan Arteta.
Ambisi besar yang dimiliki Arteta untuk mengembalikan kejayaan timnya pun seakan mendapat restu dari pemilik Arsenal.
Arsenal yang biasanya mengaktifkan mode hemat setiap kali bursa transfer, kini mendadak gila belanja pemain baru.