Pengamat Sepak Bola: PSSI yang Dulunya Bapuk Kini Mulai Diperbaiki
Fadly Idris mengamini hasil survei tersebut dan menilai mantan bos Inter Milan itu dinilai berhasil membenahi internal PSSI
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Fadly menilai Erick Thohir berhasil menunjukkan 'nyali' di PSSI, hal itu dibuktikan melalui kebijakan tidak lazim yang belum pernah dilakukan oleh pengurus PSSI sebelumnya, yaitu melakukan audit keuangan agar keuangan PSSI dapat terbuka dan transparan.
“Ketika di zamannya Erick Thohir banyak sekali terobosan yang dilakukan membuat tim audit keuangan kemudian pelatihan wasit kemudian regulasi-regulasi yang dinilai bisa memperbaiki PSSI itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut Fadly berharap, gebrakan-gebrakan Erick Thohir memajukan sepak bola nasional tidak berhenti sampai di sini, melainkan akan muncul inovasi-inovasi baru dalam mentransformasi wajah sepak bola tanah air.
“Jadi saya pikir semua pasti senang dengan PSSI hari ini dan kita berharap banyak gebrakan-gebrakan lagi yang dilakukan oleh Erick Thohir ke depan,” ungkapnya.
Angka Kepuasan Publik
Sebelumnya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan kepuasan terhadap Erick Thohir selaku ketua umum PSSI sebesar 90,4 persen, itu dikomposisikan dengan 32,7 persen publik yang merasa sangat puas, dan 57,7 persen cukup puas. Yang kurang puas 4,4 persen, tidak puas 0,6 persen dan 4,7 persen tidak menjawab.
Angka kepuasan itu berasal dari 50 persen masyarakat yang tahu Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak Februari lalu.
"Sementara yang 50 persen lainnya, tidak tahu. Ini menjadi masukan bagi Pak Erick Thohir," kata Djayadi Hanan.
Mayoritas responden juga mendukung upaya Erick memberantas mafia bola. Bentuk hukuman terbanyak yang dianggap cocok untuk mafia bola adalah tidak boleh lagi terlibat di sepak bola dan hukuman penjara.
"Dua bentuk hukuman itu, paling banyak dipilih responden, dibanding bentuk hukuman lain seperti pembekuan sementara dan denda," ucap Djayadi.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 1-8 Juli 2023, dengan melibatkan 1.242 responden. Populasi sampel adalah warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah dan memiliki telepon/cell phone. Mencakup sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Responden diwawancarai lewat telepon oleh pewawancara terlatih. (*/)