Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pengamat Sepak Bola: PSSI yang Dulunya Bapuk Kini Mulai Diperbaiki

Fadly Idris mengamini hasil survei tersebut dan menilai mantan bos Inter Milan itu dinilai berhasil membenahi internal PSSI

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pengamat Sepak Bola: PSSI yang Dulunya Bapuk Kini Mulai Diperbaiki
tribunnews.com/majid
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir diwawancarai saat hendak memberikan semangat kepada calon pemain Timnas Indonesia U-17 yang tengah menjalani seleksi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023). 

Pengamat Sepak Bola: PSSI yang Dulunya Bapuk Kini Mulai Diperbaiki

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepak bola nasional, Fadly Idris ikut menyoroti hasil survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Selasa (11/7/2023) terkait kinerja Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Diberitakan, hasil survei itu menunjukkan sebanyak 90,4 persen masyarakat puas atas kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI.

Fadly Idris mengamini hasil survei tersebut dan menilai mantan bos Inter Milan itu dinilai berhasil membenahi internal PSSI yang selama ini bercitra negatif berubah menjadi positif.

Hal itu berdampak pada kembali tumbuhnya kepercayaan publik.

Baca juga: Petinggi PSSI Ramai-Ramai Klarifikasi Soal Rumput JIS Tak Sesuai Standar FIFA: Cek Tengah Lapangan

“Saya pikir memang survei LSI ini sangat benar adanya bahwa kita semua tahu bagaimana terobosan-terobosan yang dilakukan Erick Thohir ini kan sangat luar biasa dan sangat-sangat membuat kita tercengang,” ujar Fadly dalam keterangan yang dikutip, Rabu (12/7/2023).

Menurutnya, Erick Thohir mulai membenahi PSSI yang dulu menjadi dikenal justru menjadi bagian dari masalah dalam persepakbolaan nasional.

BERITA REKOMENDASI

Kolaborasi yang dilakukan PSSI dengan Polri, katanya, bisa berdampak besar pada efek jera.

Seperti diketahui, ada ultimatum bagi siapapun yang terlibat dalam mafia bola akan dihukum seumur hidup, tidak bisa lagi berkecimpung dalam dunia sepak bola.

“PSSI yang dulunya 'bapuk', PSSI yang dulunya sarangnya mafia, yang katanya termasuk dalam bagian dari pengaturan skor dan lain-lain, tidak banyak terobosan, kini mulai diperbaiki,” urainya.

Dalam survei disebutkan hukuman seumur hidup bagi mafia bola mendapat dukungan mayoritas dari masyarakat yakni 28 persen, kemudian hukuman penjara 24,8 persen merupakan dua hukuman yang dinilai pantas bagi pihak yang terlibat praktik mafia bola.

Dikatakan Fadly, para mafia bola sudah sangat meresahkan dan merusak kualitas dari kompetisi liga Indonesia, hal tersebut akan berimbas kepada mental skuad tim nasional Garuda.

Baca juga: Ada Pungli Saat Seleksi Wasit Liga 1, Akmal Marhali: Ini Momentum Erick Thohir Beres-beres

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat menjelaskan rencana penggunaan Stadion JIS sebagai Venue Piala Dunia U-17 bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di Stadion JIS, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat menjelaskan rencana penggunaan Stadion JIS sebagai Venue Piala Dunia U-17 bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di Stadion JIS, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023). (Tribunnews/Abdul Majid)

“Memang sangat meresahkan mafia bola ini kita berharap bahwa keprofesionalan sepak bola Indonesia semakin baik, sehingga kualitas kompetisi kita semakin meningkat juga dan itu berdampak kepada tim nasional,” paparnya.

Lanjut Fadly mengatakan, gebrakan Erick juga tidak sekadar di internal PSSI saja, melainkan juga merambah dunia perwasitan yang kerap menimbulkan kontroversi.

Fadly menilai Erick Thohir berhasil menunjukkan 'nyali' di PSSI, hal itu dibuktikan melalui kebijakan tidak lazim yang belum pernah dilakukan oleh pengurus PSSI sebelumnya, yaitu melakukan audit keuangan agar keuangan PSSI dapat terbuka dan transparan.

“Ketika di zamannya Erick Thohir banyak sekali terobosan yang dilakukan membuat tim audit keuangan kemudian pelatihan wasit kemudian regulasi-regulasi yang dinilai bisa memperbaiki PSSI itu sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut Fadly berharap, gebrakan-gebrakan Erick Thohir memajukan sepak bola nasional tidak berhenti sampai di sini, melainkan akan muncul inovasi-inovasi baru dalam mentransformasi wajah sepak bola tanah air.

“Jadi saya pikir semua pasti senang dengan PSSI hari ini dan kita berharap banyak gebrakan-gebrakan lagi yang dilakukan oleh Erick Thohir ke depan,” ungkapnya.

Angka Kepuasan Publik

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama dengan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali dan Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga dalam konferensi pers PT Garuda Sepakbola Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama dengan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali dan Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga dalam konferensi pers PT Garuda Sepakbola Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (23/6/2023). (Twitter/Erick Thohir)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan kepuasan terhadap Erick Thohir selaku ketua umum PSSI sebesar 90,4 persen, itu dikomposisikan dengan 32,7 persen publik yang merasa sangat puas, dan 57,7 persen cukup puas. Yang kurang puas 4,4 persen, tidak puas 0,6 persen dan 4,7 persen tidak menjawab.

Angka kepuasan itu berasal dari 50 persen masyarakat yang tahu Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak Februari lalu.

"Sementara yang 50 persen lainnya, tidak tahu. Ini menjadi masukan bagi Pak Erick Thohir," kata Djayadi Hanan.

Mayoritas responden juga mendukung upaya Erick memberantas mafia bola. Bentuk hukuman terbanyak yang dianggap cocok untuk mafia bola adalah tidak boleh lagi terlibat di sepak bola dan hukuman penjara.

"Dua bentuk hukuman itu, paling banyak dipilih responden, dibanding bentuk hukuman lain seperti pembekuan sementara dan denda," ucap Djayadi.

Diketahui, survei ini dilakukan pada 1-8 Juli 2023, dengan melibatkan 1.242 responden. Populasi sampel adalah warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah dan memiliki telepon/cell phone. Mencakup sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Responden diwawancarai lewat telepon oleh pewawancara terlatih. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo
10
6
3
1
16
6
10
21
2
Persebaya
10
6
3
1
9
5
4
21
3
Persib
10
5
5
0
18
8
10
20
4
Bali United
10
6
2
2
16
8
8
20
5
Persija Jakarta
10
5
3
2
15
9
6
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas