Klub-Klub Minta Pertandingan Ditayangkan di Hari Jumat, Sabtu dan Minggu
Gede Widiade mengatakan klub-klub Liga 2 mempersilakan operator mana saja yang akan menggulirkan kompetisi Liga 2 2023/2024.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru bicara klub-klub Liga 2, Gede Widiade mengatakan klub-klub Liga 2 mempersilakan operator mana saja yang akan menggulirkan kompetisi Liga 2 2023/2024.
Sejauh ini, PSSI masih mempercayakan kompetisi Liga 2 digulirkan oleh operator PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Persiba Balikpapan itu hanya menekankan kepada operator kompetisi untuk benar-benar memperhatikan dan memberikan ruang untuk Liga 2 meningkat.
Hal-hal yang diminta oleh klub Liga 2 yakni pertandingan disiarkan di akhir pekan dan di jam-jam prime time.
Menurutnya, dengan demikian para penonton bisa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menyaksikan pertandingan Liga 2 dan itu juga bakal berpengaruh kepada pemasukan klub melalui iklan.
“Kami tidak keberatan Liga 2 dikelola siapapun, oleh LIB atau siapapun, kami tidak alergi tapi yang kami minta adalah mengenai kondisi kebenaran, fakta bahwa kami wajar meminta perlakukan tadi; main pada saat hari Jumat,Sabtu,Minggu supaya income kami bertambah,” ujar Gede Widiade saat ditemui di Kawasan Mampang, Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Tak hanya itu, format pertandingan juga dibuat agar klub-klub saat menjalani away bisa sekalian menghadapi tim lainnya di wilayah tersebut sehingga tidak langsung home.
Menurutnya, penjadwalan seperti itu juga sangat penting guna efisiensi budget.
“Pertandingan awaynya couple atau triple gitu supaya cost kita lebih efisien,” ujarnya.
Permintaan klub-klub Liga 2 lainnya dan yang masih belum menemui titik temu yakni soal subsidi Rp 2 Miliar.
Permintaan peningkatan subsidi sejumlah Rp 2 Miliar dikatakan Gede karena berdasarkan akomodasi setiap klub-klub Liga, terlebih klub seperti Persipura Jayapura yang berada jauh di Timur Indonesia.
“Kami minta Rp 2 M. Silahkan bayarnya mau diangsur sampai 8 bulan atau 10 bulan,” ujar eks Bos Persija Jakarta tersebut..
“Ya, mengenai subsidi masih belum sepakat, dari LIB menawarkan kami satu seperempat miliar, sedangkan kami pada saat normal, sebelum pandemi kami menerima satu seperempat miliar sedangkan sekarang biaya sudah naik,”
“Kami melihat bahwa biaya yang disampaikan kepada kami oleh LIB itu hampir Rp 75 M biaya yang menurut kami bisa diefisiensikan yaitu biaya produksi siaran TV. Jadi saya mewakili teman-teman agar masyarakat tahu bahwa liga 2 ini merupakan ajang kompetisi yang kami harapkan bisa memberikan kontribusi kepada PSSI, negara untuk menyuplai pemain bagus ke Timnas Indonesia,” pungkasnya.