Don Carlo pastinya lebih termotivasi memberikan gelar sebanyak mungkin setelah "gagal" musim lalu.

Disebut "gagal" setelah El Real hanya finis kedua di La Liga bertaut sepuluh poin dari Barcelona, jadi semifinalis Liga Champions, dan menjuarai Copa del Rey. Sebuah penilaian "gagal" yang menunjukkan tingginya standar yang diusung El Real.

Barcelona karenanya sangat mewaspadai kebangkitan musuh beratnya ini. Selain mempertahankan gelar juara La Liga, misi pasukan Catalan musim ini adalah untuk mengepakkan sayap di Eropa.

Minimal targetnya adalah lolos dari penyisihan grup Liga Champions.
Namun, setelah kehilangan dua pemain berpengalaman: Sergio Busquets, dan Jordi Alba, serta winger berbakat,
Ousmane Dembele sulit untuk mengetahui apakah Barca telah meningkat musim panas ini.

Ilkay Gundogan adalah tambahan yang bagus, dan Oriol Romeu mungkin membuktikan pembelian sangat cerdas, di luar perkiraan banyak orang. Apakah pergantian itu cukup untuk menandingi Real Madrid? Masih jadi pertanyaan besar.

ergantung jika Anda mengacu pada paruh pertama musim lalu, atau yang kedua. Atletico memulai kekacauan yang terputus-putus, yang berpuncak pada tersingkirnya mereka di Liga Champions yang memalukan dan terbawah grup.

Kemudian mereka beraksi bersama. Pelatih Diego Simeone kembali ke dasar, menemukan kembali identitas tim, menetapkan sistem kerja dan mengirim siapa pun yang tidak bergabung.

Atletico Madrid, seperti tahun-tahun sebelumnya, juga pantas masuk kandidat juara. Skuat asuhan Diego Simeone ini seperti berwajah dua musim lalu.

Awal musim mereka sungguh babak belur, sehingga tersingkir di penyisihan grup Liga Champions setelah jadi juru kunci. Di La Liga juga mereka terpuruk di papan tengah klasemen.

Simeone lantas melakukan perombakan. Hasilnya: Los Rojiblancos menjadi tim terbaik di Spanyol pada setengah musim berikutnya.

43 poin yang mereka peroleh di paruh kedua musim ini adalah penghitungan terbaik kedua mereka di liga yang terdiri dari 20 tim, dan lima poin lebih banyak dari Barcelona 38.

Penampilan para pemain seperti meroket. Bek Mario Hermoso – yang performanya menjadi barometer bagi performa tim--. Sementara produk akademi, Pablo Barrios menambah energi dan kualitas di lini tengah.
Pertahankan kualitas seperti itu, dan Atletico bisa jadi penantang cukup serius.

Real Sociedad musim lalu menempati peringkat empat La Liga. Musim ini, tim berjuluk "Txuriurdin" alias si "Putih-Biru" ini kembali dijagokan akan meraih tiket Liga Champions.

Sociedad memang terus berkembang di bawah asuhan Imanol Alguacil. Performa mereka terus menanjak dari musim ke musim.