Klub Tak Lepas Pemain ke Timnas, Effendi Gazali: Kepentingan Nasional di Atas Kepentingan Kelompok
Effendi menilai seharusnya kepentingan bangsa diutamakan dari kepentingan pribadi atau kelompok.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Polemik Klub Tak Lepas Pemain ke Timnas, Effendi Gazali: Kepentingan Nasional Harus Utama
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pakar Komunikasi yang juga pengamat sepakbola Effendi Gazali turut buka suara terkait adanya masalah pemain yang tak diberikan izin dari pelatih dan klub untuk membela Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, pemain asal Persija, Rizki Ridho tak mendapatkan restu dari pelatih Persija, Thomas Doll untuk membela Timnas Indonesia U-23.
Satu pemain lagi, Dzaky Asraf juga tak diizinkan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares.
Baca juga: Kena Semprot Sumardji Soal TC Timnas Indonesia U-23, Thomas Doll: Dia Tidak Paham Sepak Bola
Kedua pelatih tersebut menilai bahwa Piala AFF U-23 bukan lah agenda FIFA Matchday, sehingga hal itu membuat mereka tetap menahan para pemainnya dan fokus tampil pada Liga 1 2023/2024.
Menurut Effendi masalah ini memang harus tuntas dimusyawarahkan.
"Setuju juga untuk dibuat aturan yang mengikat setelah adanya musyawarah," kata Effendi di Jakarta (17/8/2023).
Effendi menilai seharusnya kepentingan bangsa diutamakan dari kepentingan pribadi atau kelompok.
Terlebih, pemain yang dipanggil ke Timnas akan membuat pemain itu mendapatkan pengalaman lebih banyak lagi dalam menghadapi negara-negara lain.
Apalagi, sepakbola sendiri merupakan ajang pemersatu bangsa dan itu sudah dirasakan euforia saat Timnas Indonesia U-22 menjadi kampiun SEA Games 2023.
"Apa tujuan kemerdekaan RI? Ya, meletakkan kepentingan nasional di atas semua kepentingan pribadi atau kelompok. Dan saya yakin seluruh putra-putri terbaik bangsa pasti selalu bangga menambah caps untuk membela timnas di lapangan hijau,” kata Effendi
“Pada sisi tertentu, sepakbola termasuk salah satu olahraga pemersatu bangsa, bersama dengan badminton dan aneka olahraga lain. Bayangkan kegembiraan dan persatuan bangsa ketika kita kembali mendapat medali emas Sea Games, setelah 32 tahun pulang dengan tangan hampa," terangnya,
Kewajiban Semua
Pada saat yang sama Effendi, yang menjadi wartawan olahraga di tahun 1980-an hingga 1990-an ini, menekankan pentingnya menyadari tanggung jawab dan kewajiban berbagai Pihak.