Bima Sakti Kembali Berikan Slot Dua Pemain Keturunan di Timnas U-17: Harus Punya Paspor Indonesia
 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti masih mencari pemain berkualitas guna memperkuat Timnas Indonesia U-17 yang bersiap tampil pada Piala Dunia U-17 pada 10 November mendatang.

Untuk itu, Bima memberikan dua slot pemain keturunan yang kini tengah dicarikan Frank Wormuth di Belanda.

Bima Sakti percaya Frank Wormuth tahu kebutuhan tim seperti apa.

Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Kalah Adu Penalti di Final, Shin Tae-yong: Wasit Memalukan!

Hanya, Bima menegaskan untuk pemain yang terpilih nanti pastinya harus sudah mempunyai paspor Indonesia.

Pasalnya kalau belum punya passport Indonesia, itu akan menghabiskan waktu untuk proses naturalisasi.

“Kami ada slot juga dua pemain untuk kami beri kesempatan pemain diaspora yang ada di luar,” kata Bima Sakti.

“Yang paling penting juga sekarang dengan adanya Frank, beliau akan membantu kami, yang selama ini kami hanya melihat video melihat rekomendasi saja, tapi ini kami Frank akan lihat pemainnya langsung misalnya di Belanda ada pemain keturunan, dan dia memiliki paspor yang pasti.” Lanjut Bima.

“Kalau mengurus naturalisasi lagi butuh waktu. Mereka perlu punya paspor Indonesia dan Frank akan melihat langsung, dan Frank akan melihat sesuai  dengan kebutuhan,” terangnya.

Nantiya pemain diaspora yang terpilih akan langsung bergabung dengan TC Timnas Indonesia di Jerman.

Bima Sakti akan membawa 26-28 pemainnya menjalani TC di Jerman. Saat ini para pemain Timnas U-17 berjumlah 30 pemain.

Sebelum TC ke Jerman, skuad Garuda muda akan lebih dulu melakoni laga uji coba kontra Korea Selatan U-17 yang diadakan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (30/8/2023).

“Sudah ada (yang dilirik-red) ada beberapa pemain yang akan kami lihat nanti. Oleh sebab itu kami berikan slot dua pemain, mereka akan kami beri kesempatan seminggu kami lihat, kalau memang bagus kami pertahankan kalau tidak kami ganti lagi pemainnya,” terang Bima.

“Dari segi akomodasi kan lebih dekat, kalau dari Belanda ke Jerman,” pungkasnya.