Duel Persebaya vs Arema FC Terancam Batal Digelar di GBT, Manajemen dan Bonek Kompak Berteriak
Duel klasik Persebaya vs Arema FC terancam batal digelar di GBT, Manajemen dan Bonek kompak berteriak 'Lawan!'
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Duel classic Derby Jatim, Persebaya Surabaya vs Arema FC terancam digelar di Stadion Gelora Bung Tomo.
Hal tersebut terjadi lantaran Persebaya baru saja menerima surat dari Kementerian PUPR yang menyebutkan GBT tak boleh digunakan hingga Piala Dunia U17 digelar.
Dikutip dari laman resmi klub, Persebaya menerima surat dari Kementerian PUPR yang menyebutkan GBT harus steril.
Artinya, pertandingan kontra Arema FC yang dijadwalkan digelar pada 23 September 2023 pekan depan masih abu-abu.
Dalam rilis yang sama, surat dari Kementerian PUPR tak menjelaskan alasan detail tentang keputusan mereka.
Bahkan tidak ada keterangan, bagian mana yang harus direnovasi hingga tak boleh digunakan Persebaya sebagai homebase.
Baca juga: Sorotan Madura United Gulung Persebaya di Liga 1: Josep Gombau Omdo, Derbi Suramadu Ganti Penguasa
"Alasannya, GBT dan juga stadion-stadion lain yang menjadi venue Piala Dunia U-17 harus direnovasi. Renovasi apa?
Tidak jelas! Kapan mulai renovasinya pun juga tidak tertera di surat. Aneh!"
Hal aneh lainnya terlihat saat Persis Solo masih diperbolehkan menggunakan stadion Manahan pada 16 September 2023, padahal surat diterima Persebaya pada 15 September.
Stadion Manahan dan Stadion Gelora Bung Tomo sama-sama menjadi venue Piala Dunia U17. Hal ini yang mendasari menajmene memilih buka suara terkait keputusan pemerintah.
Terlebih Piala Dunia U17 masih digelar 10 November 2023 mendatang, artinya masih ada waktu 50 hari menuju kick-off.
Mengingat hasil inspeksi FIFA menunjukkan GBT tidak terlalu banyak memerlukan renovasi dengan nilai 89,02 persen (sangat baik).
"Kalaupun harus ada renovasi tambahan, sifatnya minor. Hanya hal-hal kecil untuk merapikan keadaan.
Tidak memakan waktu lama dan bisa dilakukan ketika Persebaya tidak bermain di GBT." tulis keterangan rilis Persebaya.
Sementara panitia penyelenggara sudah mempersiapkan laga Persebaya vs Arema FC jauh-jauh hari.
Teriakan manajemen hanya satu tujuan, tidak menjadikan Persebaya dan Bonek menjadi korban.
"Pemerintah, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 harus bijaksana.
Rencana renovasi GBT seperti yang tertera dalam surat PUPR sungguh tidak jelas.
Timeline dan juga objek renovasinya. Mestinya, agenda renovasi bisa sinkron dengan jadwal laga home Persebaya. Jangan hanya karena agenda tidak jelas, Persebaya dan Bonek menjadi korban.
Piala Dunia U-17 hanya akan berlangsung tiga minggu. Sementara Persebaya dan Bonek akan tetap ada menjadi kebanggaan warga Surabaya. Satu Nyali, WANI!!!"
Hal senada juga diungkap para suporter Persebaya Surabaya.
Baca juga: Yohanes Kandaimu Temui Pelaku Rasis, Kapten Persebaya Murka: Kamu Layak Dibuang dari Bonek
Pasukan green nord mengungkapkan akan melawan jika Persebaya tak bermain di GBT pada saat menjamu Arema FC pekan depan.
"Are you ready?
GBT adalah rumahnya Persebaya dan Bonek. Tidak ada alasan apapun untuk mengusir Persebaya dari rumahnya
Piala Dunia Sementara
Persebaya Selamanya
Salam Satu Nyali! Wani."
Pasukan Tribun Kidul juga mengungkapkan hal serupa. Bonek akan melawan jika Persebaya tak bermain di homebase mereka.
Diketahui, duel klasik Persebaya vs Arema FC akan digelar pada 23 September 2023.
Tepatnya pada pekan 13 Liga 1 2023/2024 musim ini.
Kick off Persebaya vs Arema FC akan dimulai jam 15.00 WIB.
Sudah direncanakan dari awal jika laga Persebaya vs Arema FC akan diadakan di Gelora Bung Tomo.
Namun dari teriakan manajemen dan Bonek, mereka bak sepakat untuk tetap ngeyel bermain di Gelora Bung Tomo meski surat dari Kementerian PUPR mengatakan sebaliknya. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.