"Di babak pertama, Milan punya tenaga untuk membuat Newcastle kesulitan, terutama dengan posisi gelandangnya," beber Bergomi.

Ketika 45 menit kedua, AC Milan tidak sekuat itu.

AC Milan bermain lebih rumit, buntu, dan ruang yang disisakkan untuk dieksploitasi oleh Newcastle.

Kieran Trippier dalam beberapa kesempatan berhasil merangsak ke final third Milan.

"Saya tidak mengatakan Milan sudah kehabisan tenaga, namun mereka jelas tidak sekuat di babak pertama," komentar mantan pemain Skotlandia, Pat Navin, dikutip dari BBC.

"Banyak celah yang mulai terbuka saat ini, khususnya di sisi kanan. Kieran Trippier bisa berlari ke arah mereka sepanjang malam," tambahnya.

Pat Navin juga mengomentari bagaimana AC Milan yang mengendor di babak kedua.

"Sebagai aturan umum, Serie A tidak memiliki intensitas seperti Premier League sepanjang pertandingan. Di Premier League tidak masalah apakah itu 100 menit, mereka terus berjalan."

"Milan hanya belum mampu melakukan itu," jelasnya.

Begitu juga dengan komentar Bergomi ketika melihat permainan anak asuh Stefano Pioli di babak kedua yang mengalami kesulitan.

"Di babak kedua, segalanya menjadi lebih rumit bagi Rossoneri," ungkapnya.

Hasil ini tak bisa disembunyikan oleh Pioli, kekecewaan jelas tergambar dari wajah mantan pelatih Fiorentina dan Inter itu.

"Kami kecewa, karena ketika Anda bermain seperti ini, Anda harus menang," ucapnya usai pertandingan, dikutip dari UEFA.

"Performa pemain secara keseluruhan bagus, tapi kami ingin menang. Tujuan kami adalah lolos dari grup ini dan kami ingin melakukannya memulai dengan baik," sambungnya.