TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku masih irit bicara seputar masa lalunya dengan Inter Milan selama bursa transfer musim panas kemarin.

Lukaku mengatakan, jika ia mengungkap apa yang terjadi selama musim panas kemarin, semua orang bakal terkejut.

Bomber gempal 30 tahun itu menegaskan, dirinya akan berbicara pada saat yang tepat nantinya dan bukan sekarang.

“Kau tahu, aku tidak suka membahas suatu topik. Saya akan berbicara pada waktunya, tetapi jika saya benar-benar mengatakan bagaimana musim panas lalu, semua orang akan terkejut,” kata Lukaku, dikutip dari Sky Sports Italia.

Ia tak mau fokusnya terganggu dengan apa yang terjadi di luar lapangan gegera apa yang keluar dari mulutnya.

Baca juga: Gegara Romelu Lukaku di AS Roma, Chelsea Bersiap Merugi Rp1,1 Triliun

Lukaku mengisyaratkan dirinya terganggu dengan apa yang terjadi menjelang pertandingan Final Liga Champions.

Kala itu ia dicadangkan, baru bermain dari babak kedua, namun gagal mencetak gol ketika dihadapkan dengan peluang matang.

Namun ia tak mau mengungkap secara gambang apa yang terjadi sebenarnya di sana.

Saat ini dirinya hanya ingin fokus bermain sepakbola bersama AS Roma.

“Ada saat-saat ketika saya benar-benar berpikir saya akan meledak, lima tahun yang lalu saya mungkin akan meledak. Sekarang saya fokus pada hal terbaik yang saya lakukan: bermain sepak bola. Saya bekerja keras sepanjang musim panas.” kata dia.

“Saya merasa sedikit tidak nyaman setelah Final Liga Champions, namun pikiran saya terganggu karena apa yang terjadi beberapa hari menjelang final tersebut. Saya akan membicarakannya nanti,” kata dia.

Hal ini akhirnya membuat dia menolak kembali secara permanen ke Inter, membuat marah klub karena berbicara dengan rival berat mereka, Juventus.

Baca juga: Awalnya Nihil Pengetahuan, Mourinho Kini Hafal Luar dalam Soal AS Roma

Lukaku sempat dikaitkan dengan klub-klub Arab Saudi, namun pada akhirnya ia menuju ke Roma di akhir-akhir bursa transfer.

“Saya merasa terhormat atas ketertarikan mereka, namun setelah percakapan yang kami lakukan, saya tidak sepenuhnya yakin. Liga ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia, namun saya belum ingin meninggalkan Eropa."