Gelombang Arab Spring Manchester United Mandek di Tengah Jalan, Setan Merah Masih Milik Glazer
Kegagalan Sheikh Jassim membeli Manchester United membuat revolusi Arab Spring tak menyentuh Old Trafford.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian penggemar Manchester United dibuat patah hati dengan kabar terbaru terkait proses penjualan Setan Merah.
Mereka harus menghadapi kenyataan bahwa Manchester United batal dijual oleh Keluarga Glazer.
Taipan Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani yang menjadi favorit untuk menjadi pemilik baru Manchester United nyatanya tak bisa meluluhkan Keluarga Glazer.
Tawaran fantastis Sheikh Jassim untuk membeli Manchester United ternyata ditolak oleh Glazer.
Tawaran senilai 5 milyar Poundsterling dalam bentuk cash tak bisa membuat Keluarga Glazer tergerak.
Baca juga: Tawaran Gila Rp 95 Trilliun Tak Goyahkan Glazer, Sheikh Jasssim Mundur Akuisisi Manchester United
Sang milyarder Arab harus menerima keputusan Keluarga Glazer itu.
Padahal, skenario yang mengiringi pembelian Manchester United oleh Sheikh Jassim terdapat jalan cerita yang indah di dalamnya.
Pembelian Sheikh Jassim ini diibaratkan seperti Arab Spring yang terjadi di beberapa negara Arab.
Istilah Arab Spring digunakan untuk menggambarkan perubahan rezim yang terjadi di beberapa negara Arab.
Sekira pada 2011 lalu, Arab Spring meletus di Mesir dan Tunisia terkait pergantian pemimpin yang sudah sangat lama berkuasa.
Hal itu bisa disamakan dengan kepemilikan Keluarga Glazer di Manchester United yang sudah berlangsung sejak 2005 silam.
Para pendukung Setan Merah gerah dengan gaya kepemimpinan keluarga kaya raya asal Amerika Serikat itu.
Pasalnya mereka sama sekali tak pernah menyuntikkan dananya ke Manchester United.
Mereka hanya memanfaatkan pendapatan MU yang sangat besar sebagai sebuah klub sepak bola.