TRIBUNNEWS.COM- Keputusan Pelatih Uruguay, Marcelo Bielsa tak memanggil Luis Suárez di awal kualifikasi memicu kritik.

Bielsa percaya kepada penyerang baru: Darwin Nunez daripada Luis Suarez.

Publik Uruguay sebaliknya belum sepenuhnya yakin kepada Darwin Nunez striker Liverpool tersebut, mereka lebih memilih Luis Suarez.

Di tengah gelombang kritikan tersebut, Nunez dengan penuh percaya diri meminta nomor punggung sembilan di timnas.

Itu bukan sekadar jersey biasa. Itu adalah jersey yang dalam beberapa waktu terakhir mengabadikan dan mengidentifikasi Luis Suarez, pencetak gol terbanyak dalam sejarah Celeste.

Sedang Nunez, dianggap masih anak bawang. Dia baru 19 kali bermain untuk Uruguay, setelah debut pada Oktober 2019 lalu. Total baru menyumabng lima gol, dan dua assists.

Tapi Bielsa tetap optimistis. Pun demikian Nunez. Sang bomber mencetak dua asis saat Uruguay menekuk Cile 3-1 dalam pertandingan pertama.

Namun tentu saja, para pengkritik mengeluh karena dia tidak mencetak gol.

Ia pergi ke Quito di mana ia tidak tampil menonjol saat Uruguay kalah 2-1 oleh Ekuador.

Dan mereka memandangnya sebelah mata. Bayangan Luis Suárez melayang-layang di sekitar Celeste Complex.

Namun Bielsa melipatgandakan taruhannya. Untuk melawan Kolombia dan Brasil, ia hanya memanggil satu penyerang dengan tinggi badan 1,87 m : Darwin.

Ia tidak memanggil pemain pengganti alami, Maximiliano Gómez.

Di Barranquilla, saat melawan Kolombia, Núñez tampil sebagai pemain pengganti saat dibutuhkan.

Pada menit-menit akhir, ketika Maximiliano Araújo mendapat hadiah penalti, Darwin tidak ragu-ragu untuk mengambil bola dan memasukkannya ke pojok gawang hingga skor berakhir 2-2. Dia menunjukkan keberanian dan kelasnya.