Pada hari Minggu lalu, sebelum pertandingan Uruguay melawan Brasil, sebuah spanduk muncul di tribun penonton di Parque Central yang berbunyi:

"Bielsa: Suárez adalah asset tim nasional". Kontroversi kembali muncul.

Namun Darwin mengesampingkan lagi kontroversi tersebut. Sekali lagi dia membuat kehadirannya terasa saat ia sangat dibutuhkan.

Dia menjadi man of the match saat Uruguay secara gemilang menekuk tim favorit, Brasil 2-0 dalam pekan keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Centenario, Montevido, kemarin.

Brasil yang menurunkan para pemain terhebatnya: Neymar, Gabriel Jesus, Rodrygo, dan Vinicius Junior, menekan sejak menit pertama. Namun, Uruguay justru yang membuka gol tiga menit sebelum turun minum.

Umpan silang Maximiliano Araujo disambar dengan sundulan Nunez ke tiang dekat gawang Ederson.

Gol itu sempat ditinjau VAR karena ada potensi offside sebelum akhirnya disahkan.

Derita Brasil bertambah setelah mereka kehilangan Neymar di akhir injury time babak pertama.

Neymar mengerang kesakitan dan memegangi lututnya usai ditekel Nicolas de la Cruz. Richarlison masuk menggantikan kompatriotnya itu.

Tertinggal 1-0, Brasil makin gencar menyerang. Tapi itu kembali jadi bumerang.

Nunez kali ini menjadi inisiatornya. Setelah menerima umpan lemparan ke dalam dan melewati Gabriel Magalhaes di sisi kiri kotak penalti, dia melepaskan umpan pendek yang disambar Nicolas de la Cruz ke gawang Ederson untuk membuat skor jadi 2-0.

Itulah kemenangan pertama Uruguay atas Brasil dalam 22 tahun terakhir.

"Kami melawan tim yang sangat tangguh, dan efektif. Tapi kami bisa mengalahkan mereka. Hari ini kami menorehkan sejarah baru," ujar Nunez, penuh bangga.

Kapten Brasil, Casemiro menyebut timnya harus realistis.