Nasib Tragis Sepak Bola Wanita Indonesia: Setara Brunei Darussalam, Apa Kabar Janji Erick Thohir?
Nasib tragis mewarnai sepak bola wanita Indonesia yang tampaknya masih belum menjadi prioritas, janji Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI kemana?
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Diketahui, PSSI sempat menggulirkan kompetisi Liga 1 Putri untuk menaungi para pegiat sepak bola wanita di tanah air.
Momen itu terjadi tepatnya saat Ratu Tisha masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal era kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Tepat pada tahun 2019, edisi perdana Liga 1 Putri digulirkan dan Persib Bandung keluar sebagai juara utama.
Namun, setelah itu kompetisi Liga 1 Putri ditiadakan akibat situasi rumit pandemi Covid-19.
Kini, dikala pandemi Covid-19 sudah reda, nyatanya Liga 1 Putri masih vakum dan belum ada kepastian akan kembali digulirkan.
Hal itulah yang terus disorot beberapa pihak yang merasa bahwa kompetisi Liga 1 Putri wajib digulirkan lagi.
Adanya kompetisi Liga 1 Putri terasa penting untuk menciptakan iklim kondusif bagi sepak bola wanita Indonesia.
Tak hanya itu, keberadaan Liga 1 Putri juga akan membuat Timnas Indonesia Putri bisa meraih prestasi lebih baik di berbagai turnamen.
Hal ini dikarenakan kompetisi Liga 1 Putri bisa menjadi wadah bagi para pesepakbola wanita untuk bersaing satu sama lain.
Sepak Bola Wanita Indonesia Dicap Setara Brunei Darussalam
Jika ditelisik lebih jauh, nasib sepak bola wanita Indonesia benar-benar mengkhawatirkan.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, hanya ada dua negara saja yang tidak memiliki kompetisi sepak bola wanita.
Apesnya, Indonesia masuk menjadi salah satu negara yang tidak memiliki kompetisi wanita tersebut.
Indonesia bergabung dengan Brunei Darussalam sebagai dua negara yang tidak memiliki klub yang berlaga di kompetisi musim 2022/2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.