Jalan Panjang Jamie McGrath, Dipanggil untuk Bermain di Timnas Republik Irlandia pada Usia 27 Tahun
Bermain di tim nasional adalah impian setiap pemain bola. Itu pula yang sedang dikejar sekarang oleh Jamie McGrath.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Bermain di tim nasional adalah impian setiap pemain bola. Itu pula yang sedang dikejar sekarang oleh Jamie McGrath.
Di usia yang terbilang telat, 27 tahun, gelandang Aberdeen Jamie McGrath akhirnya mendapat panggilan pertama ke timnas Republik Irlandia.
Dan Jamie McGrath bertekad memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin.
Dia dipanggil pelatih Stephen Kenny untuk laga Republik Irlandia kontra Belanda yang jadi laga terakhir kualifikasi Euro 2024.
"Saya hampir tidak memiliki caps hingga usia 21 tahun, bermain sedikit di usia 19 tahun, sedikit di usia 21 tahun, jadi saya pikir intinya adalah untuk terus maju, terus percaya bahwa Anda adalah pemain yang hebat," ujarnya dalam konferensi pers.
"Hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat bulan untuk mengubah pendapat semua orang - sepak bola memang seperti itu".
"Jika Anda mencetak beberapa gol bagus dalam waktu singkat, itu bisa membawa Anda ke berbagai tempat, atau beberapa penampilan bagus dari pekan ke pekan bisa mengubah pandangan semua orang"
"Jadi saya pikir yang terpenting adalah bersabar dan tetap percaya diri," kata McGrath yang di klub terdahulu, Dundalk pernah diasuh oleh Kenny yang sekarang membesut Republik Irlandia ini. (Tribunnews/den)
Selangkah Lagi, Belanda Lolos Euro Jika Ini yang Terjadi
Timnas Belanda hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan diri lolos ke Euro 2024. Tim Oranye ingin memastikan tiket itu saat menjamu Republik Irlandia dalam pekan ke-9 kualifikasi grup B di Johan Cruyff Arena, Minggu (19/11) dini hari.
Skuat asuhan Ronald Koeman ini menempati posisi kedua di grup dengan 12 poin dari enam laga. Sedangkan "the Boys in Green" di peringkat empat dengan empat poin dari tujuh laga. Mereka telah tersingkir dari persaingan dua besar tapi masih berpeluang untuk lolos ke babak playoff.
Di grup ini, Prancis sudah memastikan diri lolos ke Jerman setelah meraup poin sempurna, 18 poin dari enam laga. Sedang Belanda, dan Yunani bersaing ketat untuk peringkat kedua. Yunani sendiri di peringkat tiga dengan 12 poin tapi hasil dari tujuh laga.
Tim Oranye karenanya lebih berpeluang. Mereka punya stok dua laga, selain unggul head to head dengan Yunani. Setelah melawan Republik Irlandia, lawan pemungkas di kualifikasi ini adalah tim juru kunci, Gibraltar yang belum pernah menang.
Di atas kertas, Belanda bisa mengatasi dua lawan terakhirnya ini. Namun, jikapun yang terjadi adalah skenario terburuk yakni tumbang di dua laga terakhir, pasukan Koeman masih dilapisi jaring pengaman. Jaring pengaman itu adalah punya jatah satu tempat di babak playoff.