Kalah dalam Pemilihan Presiden di Liberia, Sikap Legenda AC Milan George Weah Tuai Pujian
Legenda AC Milan yang kini menjabat sebagai Presiden Liberia, George Weah kalah dalam pilpres di negaranya. George Weah telah memberikan selamat.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
"Dia adalah orang yang seperti itu, dia adalah orang yang cinta damai - dia adalah orang yang percaya bahwa keinginan rakyat harus selalu dihormati dan dia akan terus melakukan hal itu," katanya kepada BBC.
“Presiden tidak percaya bahwa satu orang harus kehilangan nyawanya karena perjuangan politik atau upaya seseorang untuk menjadi presiden dengan segala cara,” kata dia.
Analis politik Liberia Abdullah Kiatamba mengatakan Weah telah melihat angka-angka tersebut dan menyadari bahwa jalan menuju kemenangan "hampir mustahil".
"Saya pikir ini adalah kemenangan bagi demokrasi Liberia... kekalahan petahana merupakan bukti kematangan demokrasi kita," katanya kepada BBC.
Samora Wolokollie, wakil menteri keuangan negara itu, mengatakan kepada BBC bahwa presiden telah bertekad untuk memastikan pemilu dilakukan dengan integritas sepenuhnya.
“Dia akan selamanya dikenang atas tindakan patriotiknya ini,” katanya.
Baca juga: Sebulan di Juventus, Weah Sudah Dapat Kawan Dekat, Berbalas Pujian dengan Gelandang Bianconeri
Sebelumnya, Weah menjabat Presiden Liberia pada tahun 2018, 15 tahun setelah memutuskan pensiun dari dunia sepakbola.
Setelah gantung sepatu pada 20023 silam, ia terjun ke dunia politik dan pernah maju pada pemilihan presiden pada 2005 lalu, namun kalah saat itu.
Weah sendiri selama bermain sepakbola memilik karir yang mentereng. Beberapa klub terbesar di dunia termasuk Paris Saint Germain, Manchester City, Chelsea dan AC Milan pernah ia bela.
Mantan striker ini meraih dua gelar Serie A, satu Piala FA dan satu Coup de France di antara trofi-trofi lainnya selama karir klubnya.
Di panggung internasional, Weah bermain untuk negaranya, Liberia, sebanyak 75 kali dan mencetak 18 gol. Dia juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika pada dua kesempatan.
Pemain asal Liberia ini juga meraih penghargaan Ballon d'Or pada tahun 1995, mengalahkan Jurgen Klinsmann dan Jari Litmanen dalam perebutan trofi bergengsi tersebut.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.