Sumardji Bongkar Rayuan Maut yang Buat Radja Nainggolan Mau Gabung Bhayangkara FC
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara, FC Sumardji menceritakan proses merayu Radja Nainggolan bergabung dengan Teh Guardian.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara, FC Sumardji menceritakan proses merayu Radja Nainggolan bergabung dengan Teh Guardian.
Sumardji pun mengatakan, bahwa tak mudah merayu pemain bintang untuk gabung Bhayangkara FC, apalagi klubnya saat ini sedang berada di juru kunci Liga 1.
Seperti diketahui, sebuah kejutan terjadi pada bursa transfer paruh musim Loga 1 2023/2024.
Pasalnya, pemain bintang eks AS Roma dan Inter Milan, yakni Radja Nainggolan secara resmi bergabung Bhayangkara FC.
Baca juga: Line-up Mengerikan Bhayangkara FC Kedatangan Radja Nainggolan, Auto Keluar Jeratan Degradasi?
Kehadiran Radja Nainggolan diharapkan menambah kekuatan Bhayangkara FC di sisa musim ini.
Bhayangkara FC sendiri saat ini masih berjuang untuk terhindar dari zona degradasi.
The Guardians kini berada di urutan ke-18 klasemen dengan torehan 10 poin.
Kini, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara, FC Sumardji menceritakan proses merayu Radja Nainggolan bergabung dengan Teh Guardian.
Menurutnya, mendatangkan Radja Nainggolan bukan perkara mudah, sebab Bhayangkara FC saat ini berada di posisi juru kunci.
Ia pun menceritakan butuh proses yang cukup panjang untuk meyakinkan sang mantan pemain Inter Milan tersebut.
"Jadi kami mengambil Radja Nainggolan itu prosesnya sebenarnya bukan ujug-ujug begitu ya," ujar Sumardji yang dikutip dari BolaSport.com.
"Prosesnya saat Radja Nainggolan sebagai ambassador timnas U-17, ketika itu kami berbincang bincang gitu ya, kebetulan ada agennya," cerita Sumardji.
Setelah bernegosiasi lewat agennya, akhirnya menemui kesempatan dan Radja Nainggolan mau datang.
"Waktu berjalan dan pada akhirnya menemui satu titik ya satu titik kesepakatan dan akhirnya Radja juga mau datang walaupun Bhayangkara kondisinya boleh dikatakan saat ini ada di zona merah," ungkap Sumardji.