Terkuaknya Misteri AC Milan Pecat Paolo Maldini, Usulan Proyek 35 Halaman Diacuhkan
Pemecatan mengejutkan Paolo Maldini dari AC Milan meninggalkan misteri sekaligus adanya usulan proyek 35 halaman yang diabaikan begitu saja.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Legenda AC Milan, Paolo Maldini, akhirnya buka suara sekaligus menguak misteri apa yang menjadi alasan pihak klub memecatnya dari jabatan Direktur Teknis.
Menariknya, Paolo Maldini mengklaim bahwa usulan proyek jangka panjang AC Milan yang dia susun sebanyak 35 halaman, diacuhkan tanpa jawaban.
Pemberitaan soal pemecatan Paolo Maldini dari jabatan direktur teknis AC Milan sempat membuat gempar seantero Italia.
Paolo Maldini dilengserkan dari posisinya pada Selasa (6/6/2023) dini hari WIB.
Baca juga: AC Milan vs Frosinone: Peluang Luka Jovic Akhiri Paceklik
Tidak ada yang menyangka jika mantan kapten dan legenda AC Milan itu bakal meninggalkan klub dengan cara yang menyedihkan dari kursi manajemen.
Pertemuan Maldini dengan pemilik Rossoneri, Gerry Cardinale, ditengarai menjadi muara di balik terdepaknya sang legenda dari posisi direktuk teknis.
Momen itu terjadi tepat kurang dari 48 jam setelah pertandingan terakhir Liga Italia musim lalu. Tidak ada yang tahu pasti hal yang membuat AC Milan memecat Maldini.
Beberapa surat kabar Italia memberikan klaim jika permasalahan antara Maldini dan Cardinale adalah perekrutan pemain dan kebijakan transfer untuk musim 2023/2024.
Selain itu mereka juga membebaskan Ricky Massara yang notabene tangan kanan Maldini dari posisi serupa.
Enam bulan berlalu, Maldini memberikan beberapa fakta yang diungkap ke publik lewat wawancara dengan La Repubblica yang dilansir SempreMilan.
Pria asal Italia tersebut mengaku jika sejatinya dirinya telah merancang dan mengirimkan strategi dan rencana kepada manajemen AC Milan.
Di dalamnya terdapat 35 halaman yang membahas langkah strategis untuk masa depan klub termasuk rencana transfer pemain.
Dalam pengakuannya, Maldini menyebutkan bahwa dirinya bertemu dengan Cardinale waktu itu karena memiliki visi konkrit untuk kemajuan Rossoneri.
Namun, yang diminta Cardinale adalah target tidak realistis dengan jangka waktu pendek.