TRIBUNNEWS.COM - Berbagai data dan fakta menarik mewarnai hasil laga Luton Town vs Arsenal pada matchday 15 Liga Inggris, Rabu (6/12/2023) dinihari tadi.

Mulai dari hobi Arsenal yang bikin senam jantung lantaran kerapkali menciptakan momen dramatis pada masa injury time.

Hingga catatan mewah soal distribusi gol Arsenal musim ini yang makin tak terduga sumbernya.

Ya, laga antara Luton Town vs Arsenal yang berlangsung di Kenilworth Road berjalan menegangkan dan dramatis.

Baca juga: Harga Mahal Kemenangan Dramatis Arsenal, Ujian The Gunners Taklukkan Villa Park Tanpa Nakhoda

Dua kali Arsenal memimpin skor, dua kali pula kubu tuan rumah menyamakan kedudukan.

Arsenal unggul terlebih dahulu setelah Gabriel Martinelli memecah deadlock pada menit ke-20.

Martinelli mampu mengonversikan umpan Bukayo Saka dengan cerdik untuk menjebol jala gawang Luton Town.

Tak lama setelahnya, gawang David Raya dibobol Gabriel Osho dalam situasi sepak pojok menit ke-25.

Gabriel Jesus sempat membawa Arsenal unggul kembali setelah mencetak gol sundulan (45').

Situasi mendadak berubah pada 15 awal babak kedua, dimana Luton Town mencetak dua gol dan berbalik unggul.

Dwigol yang dicetak Luton Town dihasilkan masing-masing oleh Elijah Adebayo dan Ross Barkley.

Tertinggal satu gol, Arsenal langsung bereaksi dengan mencetak gol penyama kedudukan lewat Kai Havertz (60').

Gol dramatis kemenangan Arsenal hadir pada penghujung laga melalui sundulan Declan Rice (97').

Tiga poin berharga akhirnya diamankan Arsenal dari kandang Luton Town pada matchday ke-15 Liga Inggris.

Arsenal makin memantapkan diri sebagai pemuncak klasemen dengan 36 poin, unggul 5 angka dari Liverpool selaku runner-up.

Berikut ini rangkuman data fakta menarik kemenangan dramatis Arsenal atas Luton Town yang telah dihimpun Tribunnews:

1. Hobi Bikin Senam Jantung

Kemenangan dramatis melawan Luton Town memang menyisakan berbagai catatan menarik di baliknya.

Termasuk salah satunya yakni soal hobi Arsenal yang bikin para penggemarnya senam jantung sepanjang laga.

Termasuk dalam laga melawan Luton Town yang berakhir dengan skor dramatis yakni 3-4.

Dikala situasi deadlock, Arsenal berpotensi kehilangan dua poin melawan tim promosi tersebut.

Hanya saja keajaiban hadir saat umpan Martin Odegaard berhasil disambut oleh sundulan brilian Declan Rice.

Sontak, setelah bola sundulan Declan Rice masuk ke gawang Luton Town.

Selebrasi liar dan emosional diperlihatkan pemain, penonton dan official pelatih Arsenal setelahnya.

Arsenal yang awalnya hanya berpeluang membawa pulang satu poin mendadak bisa pulang dengan poin penuh.

Apa yang ditunjukkan Arsenal dalam laga tersebut menjadi bukti mentalitas skuad Meriam London musim ini.

Jauh sebelum melawan Luton Town, Arsenal kerapkali berada pada posisi yang sama

Namun pada akhirnya, Arsenal selalu tahu bagaimana caranya tetap bisa mendapatkan tiga poin.

Jika dihitung, Arsenal sudah mencetak total lima gol pada waktu injury time sejauh musim ini.

Lima gol tersebut tersaji saat melawan Manchester United (2), Bournemouth (1), Sheffield United (1) dan Luton Town (1).

Khusus laga melawan Manchester United dan Luton Town, gol injury time yang dicetak Arsenal terasa dramatis.

Hal ini dikarenakan gol telat tersebut memastikan Arsenal meraih tiga poin, setelah hasil imbang mewarnai 90 menit laga.

Menariknya pula, Declan Rice punya andil pada momen krusial tersebut.

Pemain senilai 100 juta poundsterling itu mencetak dua gol telat ke gawang Manchester United dan Luton Town.

2. Sumber Gol Arsenal yang Sulit Terduga

Salah satu pemandangan tak biasa yang mewarnai performa Arsenal musim ini soal sumber gol tim tersebut.

Arteta seakan memiliki solusi di balik ketidakmampuan penyerang Arsenal menggaransi 20 gol setiap musimnya.

Kini, Arsenal malah mampu mencetak gol dalam setiap laganya lewat pemain berbeda tanpa bisa diduga.

Bahkan, Arsenal sempat mampu pesta gol melawan Lens dengan skor enam gol tanpa balas, dimana enam gol tersebut dicetak enam pemain berbeda.

Sama halnya dengan laga melawan Luton Town, empat gol yang dicetak Arsenal dihasilkan empat pemain berbeda.

Mulai dari Gabriel Martinelli, Gabriel Jesus, Kai Havertz dan Declan Rice.

Fakta tersebut mengindikasikan bahwa Arsenal memang tidak bertumpu pada satu pemain saja untuk mencetak gol.

Kekompakan dan fluiditas penyerangan Arsenal membuat tim tersebut selalu punya cara tersendiri mencetak gol.

Dikutip BBC Sports, 11 gol terakhir Arsenal di Liga Inggris nyatanya dicetak oleh 11 pemain berbeda.

Termasuk empat gol yang dicetak empat pemain berbeda dalam laga melawan Luton Town, dinihari tadi.

Selain empat nama tersebut, ada tujuh pemain berbeda yang sukses mencetak gol bagi Arsenal.

Mulai dari Eddie Nketiah, Fabio Vieira, Ben White, Takehiro Tomiyasu, Oleksandr Zinchenko, Leandro Trossard dan Bukayo Saka.

Barangkali hanya posisi kiper saja yang belum bisa memberikan kontribusi gol bagi Arsenal musim ini.

Fakta diatas seakan mempertegas bahwa sumber gol Arsenal musim ini makin tak terduga.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)