Diskusi Turun Minum PSSI Pers: Hentikan Dikotomi Pemain Naturalisasi dan Lokal
PSSI mulai gencar melakukan program naturalisasi pada 2010. Ketika itu Cristian Gonzales menjadi pemain asing yang diubah kewarganegaraannya.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Hal tak jauh berbeda juga diungkapkan Arya Sinulingga. Ia secara tegas menolak dikotomi pemain naturalisasi dan lokal.
"Dikotomi ini harus diselesaikan sekarang, istilah local pride, atau anti-naturalisasi harus dihentikan. Naturalisasi hanya proses, tapi sepanjang dia punya darah (Indonesia), maka dia berhak mewakili bangsa kita," kata Arya Sinulingga.
Pandangan berbeda diungkapkan Tommy Welly. Ia menyoroti sisi lain dari gencarnya PSSI melakukan naturalisasi pemain keturunan.
Pria yang akrab disapa Towel itu sadar program naturalisasi bukanlah sebuah tindakan ilegal. Namun ia menyoroti keseriusan PSSI dalam memajukan sepakbola Indonesia.
"PSSI bertanggung jawab membangun sepakbola Indonesia termasuk membentuk Timnas yang kuat. Apakah diaspora layak atau tidak membela timnas ya ukurannya kualitas saja," kata Tommy Welly.
"Jadi naturalisasi itu kita sudah gak debat layak atau tidak karena koridor hukumnya sudah jelas. Tapi kita mempertanyakan arah pengembangan sepakbola kita."
"Kalau PSSI yang sekarang memutuskan semua naturalisasi bisa saja. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah dimana positioning kompetisi kita," sambungnya.
Polemik terkait dikotomi ini juga menjadi isu hangat di kalangan suporter. Richard Achmad selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PNSSI) mengutarakan pandangannya.
"Kalau bicara soal naturalisasi timnas, praktik ini tidak baru sekarang dilakukan tapi dari era Nurdin Halid. Akan tetapi naturalisasi itu harus dipandang secara utuh," kata Richard.
"Apa yang disodorkan (pemain-pemain untuk dinaturalisasi) oleh Exco dan Menpora itu memang diaspora mayoritasnya. Nah, fans akan dukung apapun dan gimanapun timnas berlaga, enggak pernah ributkan naturalisasi dan pemainnya produk siapa-siapa," tegasnya.