Beda Sikap Ipswich Town kepada Elkan Baggott dan Axel Tuanzebe: Timnas Indonesia Diuntungkan
Kieran McKenna memilih untuk melepas Elkan baggott membela Timnas Indonesia, dan menahan Axel Tuanzebe agar tak bermain di Piala Afrika 2024.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia memiliki keuntungan dari perbedaan sikap yang diberlakukan Ipswich Town kepada dua pemainnya, Elkan Baggott dan Axel Tuanzebe.
Ipswich Town memilih untuk menahan Axel Tuanzebe berlaga di Piala Afrika 2024, sedangkan untuk Elkan Baggott diberikan lampu hijau mentas di Piala Asia 2023.
Pagelaran Piala Asia 2023 dan Piala Afrika 2024 berlangsung di waktu yang hampir bersamaan.
Baca juga: Justin Hubner dan Elkan Baggott Datang Mepet, Timnas Indonesia vs Libya Tak Komplet
Piala Asia 2023 yang dijadwalkan berlangsung di Qatar, akan dimulai pada 12 Januari mendatang. Sedangkan Piala Afrika 2024 di Pantai Gading, mulai menggelar pertandingan dua hari setelahnya.
Ipswich Town sudah memberikan lampu hijau kepada pemain yang berlaga di Piala Asia 2023. Di antaranya ialah Cameron Burgess (Australia) dan Elkan Baggott (Timnas Indonesia).
Sedangkan tanggapan berbeda diberikan pelatih tim berjuluk The Blues tersebut, Kieran McKenna. Pelatih yang pernah menjadi bagian dari Manchester United ini memilih untuk menahan Axel Tuanzebe.
Diakui oleh pelatih yang dirumorkan menggantikan Roy Hudgson di Crystal Palace ini, mencoba menahan Tuanzebe untuk tidak bermain di Piala Afrika 2024.
Axel Tuanzebe merupakan penggawa timnas Republik Kongo, meski pernah memperkuat Inggris di level junior.
Timnas Republik Kongo merilis 45 nama pemain yang dipersiapkan untuk bertanding di Piala Afrika 2024, satu di antaranya ialah mantan pemain Manchester United itu.
“Saya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Axel minggu ini tentang hal itu,” terang Kieran McKenna, seperti yang dikutip dari laman TWTD.
"Untuk saat ini kami memang mencoba untuk menahannya (Tuanzebe)."
"Saya juga meminta kepada si pemain untuk berkomunikasi lebih jauh ke federasi untuk meminta izin tidak bermain," tegas McKenna menambahkan.
Kalender Internasional memang menuntut pihak klub bersikap bijaksana untuk melepas pemainnya. Hanya saja Ipswich Town dalam kondisi krusial.
Kehilangan beberapa pemain pilar yang menjalankan tugas negara, membuat mereka mengambil keputusan berat.