Kehilangan Harga Diri, Bukti Degradasi Performa Chelsea & Manchester United di Liga Inggris
Degradasi performa seakan diperlihatkan Chelsea dan Manchester United dalam mengarungi paruh musim pertama kompetisi Liga Inggris musim 2023/2024.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan memalukan diderita Chelsea dan Manchester United saat melakoni laga pekan 18 Liga Inggris 2023/2024.
Chelsea dan Manchester United kompak menderita kekalahan dalam laga tandang pada malam sebelum natalan.
Chelsea kalah melawan Wolves dengan skor 2-1 di Molineux Stadium.
Sementara, Manchester United dipecundangi West Ham dengan skor 0-2 di London Stadium.
Baca juga: Duka Manchester United di Malam Natal, Ini Dua Arti Kekalahan MU dari West Ham
Kekalahan tersebut akhirnya membuat Chelsea dan Manchester United tidak bisa memberi kado natal terbaik kepada pendukungnya masing-masing.
Baik Chelsea dan Manchester United pun seakan telah kehilangan harga dirinya sebagai tim raksasa Inggris yang pernah disegani di Benua Biru.
Jika melihat performa inkonsisten Chelsea dan Manchester United, degradasi performa seakan diperlihatkan dua tim beda kota tersebut.
Bagaimana tidak, Chelsea dan Manchester United seakan belum mampu menunjukkan konsistensinya sebagai bagian dari big six di Liga Inggris.
Status Chelsea dan Manchester United yang pernah menjadi raja Eropa sekaligus dunia seakan tak berbekas saat ini.
Pochettino Datang, Chelsea Masih Tetap Inkonsistensi
Contohnya Chelsea yang telah menghamburkan triliunan rupiah terutama pada era Todd Boehly.
Berbagai kebijakan transfer yang telah dilakukan Chelsea akhir-akhir ini belum sebanding dengan hasil di atas lapangan.
Pada musim lalu, Chelsea gagal mengamankan satu tiket pun ke kompetisi Eropa termasuk Liga Champions.
Di Liga Inggris, Chelsea mendekam di posisi 10 besar klasemen musim lalu tepatnya peringkat 12.
Pada musim ini, Chelsea ternyata belum mampu bermain konsisten sekalipun sudah ganti pelatih.
Mauricio Pochettino yang telah ditunjuk sebagai pelatih anyar Chelsea masih kesulitan mengangkat performa timnya.
Menilik klasemen sementara di Liga Inggris, Chelsea masih terdampar di urutan kesepuluhan.
Enam kemenangan, empat hasil imbang dan delapan kekalahan menjadi bukti labilnya performa Chelsea.
Raihan 22 poin dari 18 laga jelas bukanlah hal yang dikehendaki penggemar Chelsea musim ini.
Dilansir Opta, Chelsea tercatat menjadi salah satu tim di lima liga top Eropa yang menelan kekalahan terbanyak sepanjang tahun ini.
Tim berjuluk The Blues itu setidaknya sudah menelan 19 kekalahan pada tahun 2023.
Delapan dari 19 kekalahan itu apesnya terjadi pada musim ini di bawah kendali Pochettino.
Menariknya, kekalahan yang diderita Chelsea musim ini justru hadir saat melawan bukan tim raksasa.
Mulai dari Nottingham Forest, West Ham, Brentford, Everton dan teranyar melawan Wolves.
Degradasi performa pun seakan mewarnai perjalanan Chelsea dalam mengarungi kompetisi musim ini.
Lini Depan Mandul, Musim Penuh Kedua Erik Ten Hag Mengkhawatirkan
Hal yang sama juga diderita Manchester United di berbagai kompetisi musim ini.
Setelah tersingkir dari ajang Liga Champions dan Piala Carabao, Manchester United juga masih terpuruk di kompetisi Liga Inggris.
Kekalahan teranyar melawan West Ham membuat Manchester United masih tertahan di posisi 8.
Dengan raihan 28 poin dari 18 laga, Manchester United masih kesulitan menemukan performa terbaiknya.
Kehadiran pemain baru semacam Andre Onana, Sofyan Amrabat, Sergio Reguilon dan Rasmus Hojlund nyatanya belum memberikan jaminan kesuksesan.
Permasalahan badai cedera dan rumitnya situasi ruang ganti membuat Manchester United terombang-ambing musim ini.
Sama dengan Chelsea, Manchester United sejauh ini sudah menelan delapan kekalahan di liga utama.
Catatan jumlah kekalahan tersebut jelas menjadi bukti minor performa Manchester United musim ini.
Di tengah kondisi klub lain yang makin maju dan berkembang, Manchester United justru mengalami stagnasi.
Musim penuh kedua Erik Ten Hag pun seakan ternodai dengan performa buruk Manchester United musim ini.
Kekalahan tak terduga melawan Bournemouth, Brighton, Crystal Palace, hingga teranyar melawan West Ham menambah luka tim Setan Merah.
Luka Manchester United barangkali makin bertambah jika melihat produktifitas gol timnya musim ini.
Kedatangan Rasmus Hojlund yang digadang-gadang menjadi pesaing Erling Haaland nyatanya belum memberikan dampak positif.
Hingga pekan 18, Manchester United menjadi salah satu tim terburuk dalam hal jumlah mencetak gol musim ini.
Tim Setan Merah tercatat baru mencetak 18 gol dari 18 pertandingan musim ini di liga lokal.
Catatan tersebut hanya lebih baik dari Sheffield United saja yang kini berada di dasar klasemen.
Erik Ten Hag jelas harus segera berbenah agar performa Manchester United bisa membaik pada paruh kedua musim ini.
Jika tidak segera berbenah, Manchester United hingga Chelsea rawan bernasib tragis pada akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)