Real Madrid Raih Piala Super Spanyol, Vinicius Hattrick tapi Dikritik, Memprovokasi Pemain Barca
BINTANG Real Madrid, Vinicius Jr tak bisa sepenuhnya larut dalam euforia kemenangan telak Real Madrid 4-1 atas Barcelona di final Piala Super Spanyol
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Real Madrid Raih Piala Super Spanyol, Vinicius Cetak Hattrick tapi Dikritik karena Memprovokasi Pemain Barca
TRIBUNNEWS.COM- BINTANG Real Madrid, Vinicius Jr tak bisa sepenuhnya larut dalam euforia kemenangan telak Real Madrid 4-1 atas Barcelona di final Piala Super Spanyol di Stadion King Saud, Riyadh, Arab Saudi, Senin (15/1) dini hari.
Di sela pesta juara, Vini mengaku sedih lantaran merasa dirinya dimusuhi oleh para musuh-musuhnya. Tapi, dia mengakui juga dirinya bukanlah seorang malaikat.
Striker asal Brasil ini kembali ke performa terbaiknya dengan mencetak dua gol dalam waktu tiga menit dalam 10 menit pertama. Menjelang turun minum, ia mencetak gol dari titik penalti untuk menjadi pemain pertama dari negaranya yang berhasil mencetak hattrick di El Clasico sejak pemenang Piala Dunia, Romario melakukannya hampir 30 tahun lalu pada 1994.
Namun, seperti yang sering terjadi pada pemain berusia 23 tahun ini, malam yang nyaris sempurna bagi Vini di mana timnya mengangkat Piala Super, juga dibumbui dengan kontroversi.
Vini tertangkap kamera mengejek para pemain di bangku cadangan Barca dengan mengangkat empat jari di satu tangan dan satu angka di tangan lainnya. Sementara secara bersamaan, dia terlibat dalam pertengkaran dengan beberapa pemain Blaugrana.
Insiden itu mengotori kebahagian Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti yang merayakan trofi ke-11 di ruang ganti Los Blancos yang membuatnya sejajar dengan Zinedine Zidane. Pelatih asal Italia ini terang-terangan menyebut tak suka provokasi seperti itu dari pemain sayapnya, dan juga dari Jude Bellingham.
Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Jepang Gacor, Real Madrid Juara Piala Super, Barcelona & AS Roma Ambyar
"Ya saya melihatnya, Vini, dan Bellingham, dan saya tak suka (dengna provokasi itu). Jangan lakukan hal seperti. Kami tak perlu melakukan seperti itu," katanya tegas.
Ancelotti kemudian menitahkan Vini memberi klarifikasi untuk membahas topik tersebut dalam konferensi persnya sendiri. "Saya sedih, karena akan muncul di media bahwa saya telah melakukan ini atau itu," kata Vinicius berkilah dalam konferensi pers.
"Saya mencoba untuk tetap tenang dan fokus pada pertandingan, melakukan yang terbaik. Tetapi saya bukan orang suci, terkadang saya terlalu banyak bicara atau melakukan dribel yang tidak seharusnya. Tetapi saya di sini untuk berkembang dan menjadi contoh bagi anak-anak yang menonton saya. Saya ingin menjadi lebih baik lagi," ujarnya.
Ditanya tentang cedera terbarunya, Vinicius mengklaim bahwa ia melakukan semua yang harus dilakukan agar bisa kembali lebih kuat.
"Saya latihan di rumah dan makan dengan sehat. Saya melakukan yang terbaik dan mengikutinya, tetapi terkadang itu tidak memungkinkan. Saya tidak pernah mengalami cedera, namun saya mengalaminya musim ini. Saya sangat sedih, tetapi saya ingin terus memberikan segalanya di klub ini," ujarnya menegaskan.
Duel El Clasico ini berlangsung seru sejak menit pertama. Menit ketujuh, Madrid sudah unggul 1-0. Jude Bellingham menghukum kesalahan lini belakang Barcelona dengan mengirim umpan terobosan ke Vinicius, yang dengan tenang menaklukkan Kiper Inaki Pena.
Tiga menit berselang, Madrid menggandakan keunggulan. lagi-lagi Vini yang jadi aktor utamanya setelah dia memberikan setuhan akhir atas umpan silang Rodrygo.
Barca membalas menit ke-33 lewat tendangan voli Robert Lewandowski. Namun, empat menit kemudian, Madrid memenangkan penalti setelah Ronald Araujo menjatuhkan Vinicius. Vinicius maju sebagai eksekutor, dan sukses mengemas hattrick.
Pesta gol Madrid ditutup gol Rodrygo di menit ke-64 setelah dia memanfaatkan bola buangan Jules Kounde yang memastikan kemenangan Los Blancos 4-1.
Selanjutnya, tim asuhan Ancelotti akan menghadapi rival sekota Atletico Madrid dalam pertandingan babak 16 besar Copa del Rey (19/1), menjelang kembalinya Liga Champions UEFA pada bulan Februari.
Don Carlo berharap, trofi Piala Super Spanyol ini akan menjadi pelecut motivasi, juga jadi magnet kuat untuk menarik empat trofi tersisa yang ada di depan.
Melihat potensi gemilang timnya, sang pelatih percaya diri bisa meraih lebih banyak lagi trofi.