Daftar Mantan Pelatih Timnas Indonesia yang Nyaleg di Pemilu 2024
Eks pelatih Timnas Indonesia pada masanya serentak berebut satu kursi untuk ke Senayan atau sebagai calon DPR-RI.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNNEWS.COM - Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024 mengetuk hati dua mantan pelatih Timnas Indonesia.
Di antaranya ialah Nil Maizar serta Rahmad Darmawan.
Eks pelatih Timnas Indonesia pada masanya serentak berebut satu kursi untuk ke Senayan atau sebagai calon DPR RI.
Untuk Nil Maizar maju melalui partai Nasdem yang juga mengusung Bakal Calon Presiden (Bacapres) nomor urut 1 yakni, Anies Baswedan.
Coach Nil memilih Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat II (Sumbar II).
Memang Dapil tersebut mencakup daerah tempat tinggal dari pelatih yang bergelar Sarjana Ekonomi tersebut.
Nil Maizar merupakan kelahiran Kota Payukumbuh yang saat ini tinggal di Kota Padang.
Ayah dari Rania Salsabila tersebut kerap mempublikasikan kegiatannya saat mendekatkan diri kepada masyarakat.
Hal ini tertuang langsung dalam postingan Instagram resmi Nil Maizar beberapa waktu terakhir (@coach_nil70).
Berbeda dengan itu, sosok Rahmad Darmawan justru sedikit tertutup terkait aktivitas kampanye-nya.
Namun pelatih yang saat ini masih menukangi Barito Putera di Liga 1 2023/2024 tetap melakukan pendekatan kepada masyarakat, seperti yang dilaporkan Tribun Lampung edisi 2023.
Baca juga: Bek Naturalisasi Milik Persib Komentari Jadwal Libur Liga 1: Jujur Memang Tidak Mudah
Diketahui, coach RD maju melalui Partai Demokrat yang juga mengusung Bacapres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Rahmad Darmawan memilih Dapil Lampung II yang memang merupakan kampung halamannya.
Yap, pelatih pernah menangani memberikan dua medali perak SEA Games merupakan kelahiran Lampung, 26 November 1966.
Selain membawa background sebagai pelatih, coach RD juga merupakans seorang Purnawirawan TNI-AL berpangkat Mayor Laut (KH.).
Kiprah bersama Timnas Indonesia
Dua sosok di atas pernah berjasa untuk Timnas Indonesia.
Bagi Nil Maizar merupakan pelatih Timnas Indonesia dikala PSSI sedang konflik internal.
Yap, saat itu terdapat dua kubu yang bertindak sebagai induk sepak bola Indonesia, PSSI dan KPSI.
Imbasnya terdapat dua liga nasional yang dikenal dengan Indonesia Super League (ISL) serta Indonesia Primer League (IPL).
Kala itu, Nil Maizar membawa PS Semen Padang menjuarai IPL, yang notabene kompetisi resmi dari PSSI.
Lantas coach Nil langsung ditunjuk sebagai pelatih pengganti dari pelatih Aji Santoso setelah kekalahan telak Timnas Indonesia dengan skor 10-0 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Coach Nil langsung memimpin perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF dengan bermondalkan pemain seadanya dari kompetisi Indonesia Primer League (IPL).
Kala itu juga menjadi momen debut pemain naturalisasi seperti Raphael Maitimo.
Namun modal tersebut tak mampu membuahkan hasil manis untuk perjalanan Timnas Indonesia.
Kiprah Timnas Indonesia harus tersingkir dari fase grup Piala AFF 2014.
Selepas hasil tersebut karier coach Nil Maizar juga kandas sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Kendati demikian, tangan dingin Nil Maizar berbuah manis dengan mampu mempromosikan Fachruddin Aryanto yang beberapa waktu ke belakang masih bermain untuk Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Lalu untuk kisah dari coach RD dimulai lebih dahulu ketimbang Nil Maizar.
Jasa pertama coach RD tertuang saat SEA Games 2011 Indonesia.
Kala itu Rahmat Darmawan bermodalkan pemain sekelas Egi Melgiansyah, Kurnia Meiga, Titus Bonai hingga Patrich Wanggai mampu merajai fase grup hingga partai puncak.
Namun sayang, kala itu Timnas Indonesia U23 besutan Rachmat Darmawan harus kandas di tangan Malaysia melalui babak adu penalti.
Dengan demikian medali emas harus terpaksa diberikan kepada Harimau Malaya.
Selepas itu, Rachmat Darmawan memutuskan resign jadi pelatih Timnas Indonesia hingga berkiprah kembali pada tahun 2013.
Yap, lagi dan lagi, Rachmat Darmawan kembali menjadi pelatih Timnas Indonesia U23 di SEA Games (2013).
Coach RD bermodalkan mayoritas pemain jebolan SAD Uruguay seperti Alfin Tuasalamony dkk, kembali sukses melaju hingga partai final.
Namun sayang kali ini pesta Timnas Indonesia kembali terbendung di partai puncak.
Timnas Indonesia mendapatkan kekalahan dari Thailand melalui skor tipis 1-0.
Dengan demikian coach RD kembali harus merelakan medali emasnya untuk kedua kali.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)