Girona Gagal Manfaatkan Momentum, Katah 2-3 atas Athletic Bilbao, Girona Berada di Posisi Kedua
GIRONA gagal memanfaatkan momentum dalam perburuan gelar juara La Liga. Alih-alih menambah tiga angka, mereka justru kalah dari Athletic Bilbao 3-2.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Girona Gagal Manfaatkan Momentum, Katah 2-3 atas Athletic Bilbao, Girona Berada di Posisi Kedua
TRIBUNNEWS.COM- GIRONA gagal memanfaatkan momentum dalam perburuan gelar juara La Liga. Alih-alih menambah tiga angka, mereka justru kalah dari Athletic Bilbao 3-2 dalam duel menegangkan di San Memes dalam pekan ke-25 La Liga, Selasa (20/2).
Pasukan asuhan Michel Sanchez ini tadinya berharap banyak bisa mendekatkan poin dengan Real Madrid di puncak klasemen sementara. Ini terjadi setelah El Real ditahan imbang Rayo Vallecano 1-1 pada hari Minggu.
Tim asal Catalan yang berada di posisi kedua, berharap dapat memangkas jarak menjadi enam poin dengan Los Blancos. Apa daya, mereka justru tersungkur di San Mames.
Skuat Michel Sanchez kini hanya unggul dua poin atas sang juara bertahan Barcelona dan tujuh poin di depan Athletic yang berada di peringkat lima, yang sedang mengejar posisi empat besar.
Kekalahan ini menambah keyakinan sejumlah pengamat bahwa Girona sudah kehabisan napas, setelah sempat memimpin La Liga dalam beberapa pekan. Kini, mereka baru belum pernah menang dalam tiga laga terakhir dengan sekali seri, dan dua kali kalah.
Berlaga di depan pendukungnya, Athletic langsung menggebrak sejak awal pertandingan. Sementara pasukan Girona tampak kurang bersemangat setelah dipermak Real Madrid 4-0 di laga sebelumnya.
Baru dua menit laga berjalan, tuan rumah sudah memimpin 1-0.
Gol ini bermula dari kesalahan playmaker Girona, Aleix Garcia yang mengirimkan bola berbahaya ke depan kotak penalti sendiri. Maksudnya mungkin untuk back-pass. Namun, winger Athletic, Alex Berenguer mencegat dan melepaskan tendangan ke dalam tiang dekat untuk , menaklukkan Paulo Gazzaniga.
Di awal babak kedua, Girona menyamakan kedudukan saat Tsygankov menyambut umpan silang dari Ivan Martin. Sialnya, empat menit kemudian, mereka kembali tertinggal 2-1.
Gol kali ini juga tak lepas dari kesalahan elementer para pemain di lini belakang. Miguel Gutierrez kehilangan bola dan dirampas oleh Gorka Guruzeta, yang memberikan umpan silang untuk diselesaikan oleh Berenguer.
Lini pertahanan Girona tidak dapat berbuat banyak saat Inaki Williams mencetak gol ketiga bagi Athletic di menit ke-60 untuk membawa keunggulan 3-1.
Girona coba bangkit. Menit ke-75, Eric Garcia mencetak gol sundulan dari umpan silang Aleix Garcia untuk memberi Girona kesempatan menyelamatkan satu poin.
Mereka hampir saja mencetak gol di masa tambahan waktu, namun pemain bertahan Athletic, Dani Vivian, dengan brilian menepis bola tendangan John Solis dari garis gawang untuk mengamankannya. Dan skor pun berakhir 3-2 untuk Athletic.
Pelatih Girona, Michel hanya bisa meratapi kekalahan tersebut. Dia menilai, sebenarnya timnya punya peluang untuk menang mengingat banyaknya peluang yang mereka miliki.
"Kami kurang memiliki determinasi di sepertiga akhir ... Saya rasa babak kedua berjalan baik," ujar pelatih Girona, Michel, yang menonton dari kotak penalti karena ia dilarang untuk berada di pinggir lapangan.
"Kami harus melanjutkannya, kami tidak bisa meminta tim untuk selalu menang dan kami harus terus berjuang untuk tetap berada di atas," ujarnya.
Sementara sang bek pencetak gol, Eric Garcia menghibur diri bahwa tujuan utama mereka bukanlah menjadi juara La Liga, melainkan lolos di Liga Champions.
"Kenyataannya adalah bahwa tujuan kami adalah untuk mencapai Liga Champions, kami masih berada di sana. Kami harus melanjutkannya, kami tidak boleh membodohi diri sendiri - kami telah melalui serangkaian pertandingan yang sulit," ujarnya. (Tribunnews/den)
Susunan Pemain
Athletic Bilbao: Unai Simon, Yuri, Yeray, Lekue, Dani Vivian, Benat Prados, RUis de Galarreta, Unai Gomez, Inaki Williams, Alex Berenguer, Gorka Guruzeta
Girona: P. Gazzaniga, Juanpe, Eric Garcia, Miguel Gutierrez, Arnau artinez, Aleix Garcia, Y. Herrera, Ivan Martin, V. Tsyhankov, A. Dovbyk, Savio