Hanya saja pada akhirnya, Arteta tetap memutuskan puasa belanja pemain khususnya pos penyerang.

Dengan kekuatannya, Arteta seakan percaya timnya tetap bisa mencetak gol dari pemain siapa saja.

Sejauh ini, pertaruhan Arteta seakan berbuah manis dimana produktifitas gol timnya lumayan tinggi.

Di Liga Champions, Arsenal mampu mencetak total 16 gol selama babak penyisihan grup.

Di Liga Inggris, Arsenal juga tampil produktif dengan mencetak total 58 gol dari 25 laga.

Tingginya angka produktifitas gol tak terlepas dari sumbangsih pemain lini serangnya.

Mulai dari Bukayo Saka, Martin Odegaard, Kai Havertz, Leandro Trossard hingga Gabriel Martinelli.

Eddie Nketiah dan Gabriel Jesus juga tampil cukup tajam meski belum sepenuhnya
konsisten.

Bek seperti William Saliba dan Gabriel Magalhaes juga kerapkali muncul sebagai pencetak gol dadakan.

Makin cairnya permainan dan bahayanya kualitas set piece yang dimiliki Arsenal seakan menjadi garansi tim Meriam London punya cara tersendiri untuk mencetak gol.

Dan laga melawan Porto akan menjadi panggung lini serang Arsenal untuk menunjukkan keganasannya.

Odegaard selaku kapten Arsenal menegaskan timnya akan berjuang penuh melawan Porto.

Pemain asal Norwegia itu merasa kompetisi Liga Champions sebagai turnamen yang harus disikapi dewasa oleh Arsenal.

Eks pemain Real Madrid itu mengingatkan agar timnya tidak mudah puas dan terus menjaga fokus.