Drama AS Roma Lolos 16 Besar Liga Europa, Mile Svilar Selamatkan Lukaku dari Hujatan Romanisti
Romelu Lukaku untung tidak jadi diamuk Romanisti setelah AS Roma lolos ke 16 Besar Liga Europa, secara dramatis singkirkan Feyenoord.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku wajib berterima kasih kepada Mile Svilar saat sang kiper menjadi pahlawan AS Roma lolos ke 16 Besar Liga Europa. AS Roma melaju ke babak selanjutnya secara dramatis.
AS Roma harus melewati duel panjang 120 menit plus babak adu penalti untuk menyingkirkan Feyenoord dalam duel play-off fase gugur Liga Europa, Jumat (23/2/2024) pagi WIB.
Bermain di Stadio Olimpico, AS Roma meladeni Feyenoord dalam pertandingan penentu. Sebelumnya, dalam duel leg pertama di Belanda pekan lalu, pertandingan berakhir imbang 1-1.
Kali ini pun laga juga berakhir imbang 1-1 setelah 90 menit. Feyenoord unggul lebih dahulu lewat gol Santiago Gimenez (5'), Roma menyamakan kedudukan melalui Lorenzo Pellegrini (15').
Babak tambahan 2x15 menit tidak cukup untuk menentukan pemenang. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti dan Roma menang dengan skor 4-2.
Menariknya dari sepakan adu penalti, hanya hanya ada satu eksekutor dari lima yang ditugaskan dari AS Roma, gagal menjalankan tugas. Pemain yang dimaksud tak lain adalah Romelu Lukaku.
Lukaku yang menjadi penendang kedua, gagal mengemban tugas secara sempurna setelah sepakannya berhasil diamankan kiper Feyenoord.
Untungnya Giallorossi, julukan AS Roma, memiliki Mile Svilar. Kiper AS Roma ini menjadi pahlawan dengan menepis dua dari empat tendangan penalti tim tamu.
Jadi tak salah jika kemudian Mile Svilar merupakan penyelamat bagi Romelu Lukaku.
Jika hasil pertandingan melalui drama penalti menempatkan Feyenoord sebagai tim yang lolos, dipastikan Romanisti, pendukung AS Roma, akan menghujani Romelu Lukaku dengan hujatan.
Baca juga: Daftar Tim Lolos 16 Besar Liga Europa - AS Roma Susul AC Milan, Adu Gengsi Serie A vs Premier League
Pasca-pertandingan, Mile Svilar pun mengaku tidak memiliki tekanan ketika sepakan Lukaku gagal menjadi gol.
"Luar biasa, atmosfer yang sangat saya nantikan dari Olimpico (Stadium)," buka kiper berusia 24 tahun itu, dikutip dari laman Calciomercato.
"Saya tidak merasakan tekanan, bahkan ketika tendangan Lukaku gagal."
"Justru itu membuatku semakin fokus dan berhasil menahan dua tendangan penalti. Bahkan jika ada satu lagi, saya rasa bisa menepisnya juga," terang mantan kiper Benfica ini sembari tertawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.