Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Arsenal Taklukkan Porto Lewat Adu Penalti, David Raya Jadi Pahlawan Arsenal, Gagalkan 2 Penalti

Mikel Arteta pastinya sudah lama menantikan momen ini. Momen untuk membuktikan bahwa keputusannya mendatangkan David Raya tepat.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Arsenal Taklukkan Porto Lewat Adu Penalti, David Raya Jadi Pahlawan Arsenal, Gagalkan 2 Penalti
instagram/arsenal
Momen selebrasi kelolosan pemain Arsenal ke 8 besar Liga Champions 

Arsenal Taklukkan Porto Lewat Adu Penalti, David Raya Jadi Pahlawan Arsenal, Gagalkan 2 Penalti

TRIBUNNEWS.COM- Mikel Arteta pastinya sudah lama menantikan momen ini. Momen untuk membuktikan bahwa keputusannya mendatangkan David Raya ke Stadion Emirates adalah keputusan yang tepat, yang akan mendatangkan perbedaan nyata untuk Arsenal.

Bursa transfer musim panas lalu, Arteta membuat kejutan dengan mendatangkan David Raya dalam status pemain pinjaman dari Brentford. Sebuah keputusan yang mengundang tanda-tanya, bahkan kecaman mengingat masih ada kiper utama, Aaron Ramsdale yang merupakan kiper favorit para pendukung Arsenal.

Arteta bergeming. Alasannya ketika itu adalah ingin menciptakan persaingan kompetitif di bawah mistar gawang untuk Ramsdale. Faktanya, Arteta hanya butuh empat laga untuk menjadikan Raya kiper utama, dan Ramsdale tergeser jadi kiper kedua.

Di laga krusial kemarin, saat The Gunners menjamu Porto dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions pun, Arteta memilih Raya sebagai kiper utama. Sebuah tugas berat mengingat Arsenal kalah 1-0 pada leg pertama.

Dan armada Arteta, yang telah menggelontorkan 33 gol dalam delapan laga terakhir, ternyata tak dalam performa terbaiknya melawan Porto yang penuh disiplin.

Untungnya, mereka punya Martin Odegaard yang sangat inspiratif. Sang playmaker membuat terobosan untuk memecah kebuntuan di menit ke-41. Dia berhasil melewati lawannya, dan memberikan umpan kepada Leandro Trossard dengan umpan rendah yang sempurna ke dalam kotak.

Berita Rekomendasi

Trossard dengan tenang melepaskan tembakan kaki kanan melewati kiper Diogo Costa untuk membawa skor agregat jadi 1-1.

Kedua tim kemudian silih berganti menyerang. Tapi tak ada lagi gol tercipta, meski laga dilanjut ke babak tambahan. Adu penalti pun digelar.

Dan inilah yang jadi "momen of the truth" bagi David Raya. Kiper asal Spanyol berusia 28 tahun ini faktanya memang sudah diterima sebagian pendukung Arsenal sebagai kiper utama saat ini.

Pertarungan antara dia dan Ramsdale telah berakhir. Namun ini masih menjadi momen penting baginya. Sebuah kesempatan untuk akhirnya mengumumkan dirinya sebagai kiper utama, dan tak tergantikan di Arsenal.

Sebagai catatan, adu penalti tersebut merupakan yang kedua dalam sejarah di Stadion Emirates. Menariknya, adu penalti yang pertama terjadi setahun yang lalu pada minggu ini, juga melawan tim Portugal di kompetisi Eropa. Arsenal kalah pada kesempatan itu, Ramsdale tidak mampu melakukan penyelamatan melawan Sporting Lisbon.

Dini hari tadi, Raya melakoni cerita yang berbeda dari pendahulunya. Dia memang bukan kiper bertubuh tinggi namun tetap memiliki ciri fisik yang luar biasa. Salah satunya adalah sifat atletisnya, yang diasah oleh kerja bertahun-tahun di pantai Catalonia dan di gym Blackburn Rovers, Southport, dan Brentford.

Atribut lainnya adalah tangannya yang besar. “Seperti sekop,” menurut mantan pelatihnya. Seperti yang dirinci oleh Telegraph Sport bulan lalu, Raya mengenakan sarung tangan ukuran 11 – ukuran terbesar yang ada, yang biasanya dirancang untuk telapak tangan berukuran lebih dari empat inci. Untuk pria dengan tinggi badannya (183 cm), ukurannya tidak proporsional.

Sekop tersebut tentu saja berguna pada momen terbesar dalam karier Raya di Arsenal, dan mungkin momen terbesar sepanjang kariernya. Itu adalah ujung jari yang menggagalkan tendangan penalti Wendell, dan Galeno. Sementara empat eksekutor Arsenal Martin Odegaard, Kai Havertz, Bukayo Saka, dan Declan Rice semuanya menjelma gol. The Gunners pun lolos ke perempatfinal!

Malam yang istimewa tercipta di Emirates. Bagaimanapun, Arsenal adalah tim yang selalu kalah dalam lima pertandingan sistem gugur kandang terakhirnya di Liga Champions. Sejak 2010 mereka belum mencapai perempat final kompetisi ini.

Ini adalah kemenangan Arsenal, namun tepat pada saat itu, rasanya seperti malam Raya. Beberapa detik kemudian, setelah adu penalti dimenangkan dan kemenangan Arsenal diamankan, Arteta memeluk kipernya dan berbalik ke arah pendukung tuan rumah.

Dia melakukan hal serupa dengan Kai Havertz awal musim ini, setelah gol penentu kemenangan di Brentford. Pada kedua kesempatan tersebut, pesan yang disampaikan kepada para pendukungnya sama: tunjukkan rasa cinta Anda kepada pria ini.

“Momen yang luar biasa, secara pribadi dan kolektif. Ini berarti segalanya. Anda bermain sepak bola untuk hal-hal seperti ini dan saya beruntung bisa bermain untuk Arsenal, berada di Liga Champions dan lolos ke perempat final. Kami hanya akan menikmati malam ini,” kata Raya.

Bagi Arteta, tidak diragukan lagi merupakan pertaruhan untuk investasinya yang begitu banyak, di mana Arsenal mengeluarkan 30 juta pound untuk menggaet Raya. Ini adalah malam yang membuktikan, untuk selamanya, bahwa keputusan Arteta mendatangkan Raya adalah benar adanya. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Raya jadi pahlawan Arsenal
- Gagalkan 2 tendangan penalti Porto
- Bukti kejelian Arteta mendatangkan pemain anyar

Arsenal 1(4)-(2)0 Porto
Momen Pembuktian

Adu Penalti
Arsenal Fc Porto
M. Ødegaard 1 - 0
1 - 1 Pepê Aquino
K. Havertz 2 - 1
2 - 1 Wendell x
B. Saka 3 - 1
3 - 2 M. Grujić
D. Rice 4 - 2
4 - 2 Galeno x

Rapor Pemain
Arsenal: Raya 9, White 6, Gabriel 6, Saliba 6, Kiwior 7, Jorgiho 6, Rice 7, Odegaard 8, Saka 5, Havertz 5, Trossard 6. Pemain pengganti: Jesus 6, Nketiah 6, Zinchenko 6.

Porto: Diogo Costa 6, Joao Mario 7, Pepe 8, Otavio 8, Wendell 8, Varela 7, Nico gonzalez 7, Pepe 7, Conceicao 6, Evanilson 7, Galeno 6. Pemain pengganti: Sanchez 6, Taremi 6, Grujic 6, Eustaquio 6, Borges 6.

Statistik Pertandingan
Arsenal FC Porto
1 Gol 0
58.1 persen Penguasaan bola 41.9%
4 Tendangan akurat 3
13 Upaya tendangan 10
18 Pelanggaran20
2 Kartu kuning 1
0 Kartu merah0
9 Tendangan sudut 1
3 Penyelamatan 3

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas