Bye-bye Kutukan Sial, Pesona Martin Odegaard yang Bawa Arsenal Keluar dari Zona Kegelapan
Kutukan sial yang selama ini melekat pada kapten Arsenal seakan terhenti di tangan Martin Odegaard, sosok gelandang kreatif andalan The Gunners.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Pujian jelas layak diberikan kepada Trossard atas kualitas penyelesaian akhirnya yang ciamik.
Namun, Odegaard yang menjadi kreator utama terciptanya gol tersebut tentu juga layak diberikan sanjungan.
Meskipun pada akhirnya Arsenal harus berdarah-darah menyingkirkan Porto lewat adu penalti di babak 16 besar.
Sejarah tetaplah sejarah, Arsenal akhirnya mematahkan penantian 14 tahun berlaga di perempat final Liga Champions.
Dan di balik kelolosan tersebut, Odegaard layak dianggap sebagai dirijen penting melesatnya performa Arsenal.
Pepe yang berstatus sebagai kapten Porto pun tak sungkan memuji pesona Odegaard.
Pujian yang diberikan Pepe pun bukannya tanpa alasan mengingat ia sudah paham tentang bakat Odegaard.
Hal ini dikarenakan Pepe pernah menjadi senior bagi Odegaard kala keduanya masih berseragam Real Madrid.
Pepe mengakui timnya sudah memiliki rencana untuk menetralisir permainan Arsenal yang berpusat pada Odegaard.
Meski sepenuhnya berhasil menetralisir pergerakan Odegaard, namun Pepe merasa kecolongan dengan visi bermain sang pemain.
"Kami datang melawan Arsenal untuk memainkan permainan kami," ujar Pepe dilansir Record.
"Kami juga berusaha untuk menetralisir permainan Odegaard, namun sayangnya itu tidak berhasil,"
"Kami kebobolan dan tidak bisa mencetak gol, laga berlanjut ke perpanjangan waktu, kemudian adu penalti dan mereka mendapat poin tambahan," tambahnya.
Pengakuan Pepe yang merasa timnya tidak bisa sepenuhnya mengunci kreatifitas Odegaard.