My Dinh Bisa Menjadi Kuburan bagi Troussier, Shin Tae-yong Ingin Indonesia Menang di Kandang Vietnam
Capaian terburuk Vietnam usai dikalahkan Timnas Indonesia, Philippe Troussier dalam bayang-bayang kelam lakoni laga di Hanoi.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Beda halnya jika Troussier secara sadar mengundurkan diri.
Seperti yang pernah terjadi 20 tahun silam dari kejadian yang hampir serupa di mana Stadion My Dinh jadi 'kuburan' bagi Edson Tavares.
Vietnam yang bermain tidak begitu buruk di hadapan publik My Dinh Stadium harus mengakui keunggulan Timnas Indonesia dengans skor 0-3.
Gol dari Mohammad Mauly Lessy, Boas Salossa, dan Ilham Jayakusuma memupuskan harapan Vietnam untuk lolos dari penyisihan grup Piala AFF yang dulu masih bernama Tiger Cup.
Usai kalah telak dari Timnas Indonesia, Edson Tavares (Brasil) yang menjabat sebagai pelatih Vietnam saat itu langsung mengundurkan diri dari jabatannya.
Kerugian VFF ketika memecat Troussier tidak hanya soal kompensasi, otomatis Vietnam akan mencari pelatih baru dalam keadaan yang mepet mengingat kejuaraan Piala Asia U23 akan berlangsung April mendatang.
Putaran final Piala Asia U23 di Qatar dimulai pada 15 April 2024.
Akankah Timnas Indonesia jadi momok bagi Philippe Troussier dalam kariernya sebagai pelatih?
Dua dekade lalu di Piala Asia, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1.
Qatar kala itu tak mampu lolos dari penyisihan grup A dan bertengger di dasar klasemen.
Philippe Troussier yang menjadi pelatih Qatar kala itu diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih karena kegagalan di Piala Asia 2004.
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sangat berhasrat untuk memenangkan pertandingan di Hanoi agar laju Timnas Indonesia ke round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin mudah.
"Tim Indonesia memang tak pernah menang di Hanoi (sejak 2004)," ucap Shin Tae-yong.
"Kalau begitu sekarang saya akan membuktikan bahwa kita akan menang di Hanoi," sambungnya.