Khusayin Norchaev Tebar Ancaman, Topskor "Serigala Putih Muda" Berjanji Meraih Trofi Piala Asia U23
STRIKER Uzbekistan U23, Khusayin Norchaev menebar ancaman kepada para rival. Topskor tim "Serigala Putih Muda" ini berjanji akan meraih trofi.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Dia menjadi tak tergantikan dalam susunan trisula penyerang Indonesia bersama Marselino Ferdinan dan Witan Sulaeman. Pelatih Shin Tae-yong pun dituntut mendapatkan sosok tepat sebagai target man Garuda muda.
Dari daftar pemain yang ada, Shin punya tiga kandidat pemain pengganti. Mereka adalah Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Kelly Sroyer.
Ramadhan menjadi kandidat terkuat. Penyerang Persis Solo berusia 21 tahun ini memang diplot Shin jadi opsi pendamping Struick. Dia bermain di babak kedua melawan Qatar, dengan tugas mencari gol saat tertinggal 0-2.
Sayang, alih-alih cetak gol, dirinya mendapat kartu merah langsung pada akhir laga, yang membuatnya absen pada sisa dua laga fase grup.
Ramadhan disebut-sebut penyerang berkarakter nomor sembilan terbaik milik Indonesia saat ini. Dia kerap mendapat kepercayaan dari Shin menjadi starter.
Selain bermain di tim U-23, Ramadhan juga berkiprah di timnas senior. Terakhir, ia mencetak gol ketiga Indonesia di kandang Vietnam pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, Maret lalu.
Di timnas senior, Ramadhan telah mengoleksi lima gol. Sedang bersama tim U-23, dirinya telah menciptakan delapan gol dari 18 penampilan bersama tim U-23.
Sananta mencetak dwigol pada partai final SEA Games Kamboja 2023 melawan Thailand yang membantu Indonesia mengakhiri paceklik medali emas SEA Games sejak 1991.
Dengan postur 1,8 meter, Ramadhan punya keunggulan dalam duel udara. Layaknya penyerang tengah murni, pemain kelahiran Lingga, Provinsi Riau, itu juga piawai menempatkan posisi untuk mendapatkan peluang dan menjadi sasaran operan final rekan setimnya.
Hanya kondisi fisik yang kerap membuat Sananta gagal memberikan ancaman konsisten kepada pertahanan lawan. Selama bermain di bawah asuhan Shin, ia belum pernah bermain selama 90 menit.
Kandidat kedua adalah Jeam Kell Sroyer. Penyerang sayap dari Papua ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kepiawaian dribel bola, dan keberanian duel fisik dengan lawan.
Kelly masuk jadi starter pada laga melawan Australia. Ia diturunkan sebagai penyerang tengah bayangan yang diapit Struick dan Witan. Kengototan dan mobilitas tinggi Kelly membantu dua rekannya mendapat ruang di sepertiga akhir pertahanan Australia.
Kemudian, seperti ditulis di situs Kompas.id, Kelly bermain sebagai gelandang sayap kanan pada masa perpanjangan waktu saat menghadapi Korea Selatan. Ia bahu-membahu bersama Muhammad Ferrari di sisi kanan pertahanan Indonesia untuk menjaga gawang Indonesia tidak lagi kecolongan.
Opsi penyerang ketiga adalah Hokky Caraka. Berstatus penyerang termuda di tim Indonesia, pemain PSS Sleman berusia 19 tahun ini memiliki kecepatan yang berpeluang menjadi ancaman bagi pertahanan lawan.
Namun, Hokky belum memiliki kemampuan menahan bola yang mumpuni untuk mempertahankan bola dalam proses transisi menyerang timnya.
Ia pun, seperti ditulis Kompas.id, kerap melakukan keputusan yang keliru, baik dalam situasi peluang atau untuk membantu build-up serangan skuat Indonesia. Beberapa kali Hokky membuat Indonesia kehilangan bola ketika bermain di babak kedua laga kontra Jordania.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.