Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker: Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing

Budi Sudarsono mengatakan jika fenomena tersebut sangat berkaitan dengan kompetisi sepakbola di Indonesia, khususnya Liga 1.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker: Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing
dok: PSSI Pers
Mantan penyerang Timnas Indonesia era 2000-an, Budi Sudarsono. 

Budi Sudarsono Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Krisis Striker: Klub Liga 1 Lebih Pilih Pemain Asing

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lini serang di Timnas Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan publik pecinta sepakbola tanah air.

Pemain yang kini mengisi posisi striker di Skuad Garuda dinilai belum cukup untuk mendobrak pertahanan lawan.

Di Timnas Indonesia, setidaknya ada tiga nama yang belakangan sering dipanggil oleh Pelatih Shin Tae-yong.

Mereka adalah Rafael Struick, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka Bintang Brilliant.

Hal tersebut menarik perhatian Mantan penyerang Timnas Indonesia era 2000-an, Budi Sudarsono.

BERITA TERKAIT

Budi Sudarsono mengatakan jika fenomena tersebut sangat berkaitan dengan kompetisi sepakbola di Indonesia, khususnya Liga 1.

Mantan pemain Persija Jakarta itu mengatakan bahwa saat ini hampir seluruh klub Liga 1 lebih menggunakan jasa pemain asing untuk posisi striker.

"Problemnya adalah di kompetisi. Kompetisi itu idealnya striker yang sekarang itu pemain asing, pemain lokal jarang sih," ungkap Budi Sudarsono.

"Sananta pun jarang (bermain), jadi emang jam terbang itu perlu apalagi jam terbang internasional," imbuhnya.

Sejatinya, kehadiran pemain asing di klub-klub Liga 1 menjadi motivasi bisa menjadi pemantik striker lokal untuk bisa tampil lebih trengginas.

Di sisi lain, Budi pun menyinggung jika ada perbedaan strategi yang dipakai pada eranya dulu dan saat ini.

Kendati demikian, dalam hal ini, lanjut Budi, klub Liga 1 tidak bisa menjadi kambing hitam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas