Ledakan Kemarahan Allegri di Final Coppa Italia, Awal dari Akhir Masa Bakti di Juventus
Ledakan kemarahan Massimiliano Allegri di final Coppa Italia disinyalir menjadi awal dari akhir periode keduanya di Juventus.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Setelah musim pertamanya di Turin, Giuntoli ingin membentuk klub dengan visinya, namun Allegri tidak masuk dalam rencananya.
Baca juga: Hasil Final Coppa Italia: Menang 1-0 dari Atalanta, Juventus Raih Gelar ke-15
Yang mungkin membuat Allegri kecewa adalah bahwa Giuntolo terus menerus menegaskan kepercayaan padanya selama beberapa bulan terakhir.
Direktur Juve itu bahkan mengatakan Allegri bisa mencapai 700 pertandingan bersama Juventus. Namun hal itu tidak akan terjadi dan kini Allegri telah sadar sepenuhnya akan hal itu.
Namun demikian, Allegri ia mencoba untuk menutupi perpecahannya dengan Giuntoli.
"Saya menghormati klub, saya menghormati para pemain dan tidak punya masalah dengan siapa pun. Saya hanya ingin merayakannya bersama para pemain, yang menjalani musim yang luar biasa."
"Meskipun kami tidak berhasil memperjuangkan Scudetto sampai akhir, kami lolos ke Liga Champions dan memenangkan Coppa Italia," jelas Allegri.
Sementara itu menurut Gazzetta, Motta belum melakukan pertemuan dengan para direktur Bologna untuk membahas kemungkinan perpanjangan kontrak.
Namun ia dilaporkan telah memberi tahu Bianconeri bahwa ia terbuka untuk pindah ke Turin.
Motta dipandang sebagai kandidat yang ideal, tidak hanya karena gaya bermainnya, namun juga karena ia terbukti unggul dalam mengembangkan talenta muda.
Juventus juga telah dikaitkan dengan Riccardo Calafiori dan Joshua Zirkzee dari Bologna. Penunjukan Motta jelas akan membuat minat Nyonya Tua semakin kuat.
(Tribunnews.com/Tio)