Antonio Rudiger, Sebut Toni Kroos Sebagai Pribadi yang Luar Biasa, Seorang Panutan, Kata Rudiger
BEK Real Madrid, Antonio Rudiger mengaku sangat menghormati, dan mengidolakan Toni Kroos di dalam, dan di luar lapangan.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Antonio Rudiger, Sebut Toni Kroos Sebagai Pribadi yang Luar Biasa, Seorang Panutan, Kata Rudiger
TRIBUNNEWS.COM- BEK Real Madrid, Antonio Rudiger mengaku sangat menghormati, dan mengidolakan Toni Kroos di dalam, dan di luar lapangan.
"Dia seorang panutan yang hebat," kata Rudiger.
"Saya mengenal Kroos dari tim nasional, tapi kami belum sedekat itu. Ketika saya sampai di sini (Madrid, Red), saya bertemu dengan Toni Kroos yang asli.
Pria hebat yang mencintai keluarganya, dan karena saya juga seorang ayah, hal itu membuat saya sangat menghormatinya," tuturnya.
"Saya memandangnya, dan melihat seorang panutan yang hebat bagaimana cara dia mencintai dan memperlakukan keluarganya. Saya belum pernah melihat pesepak bola lain yang memperlakukan keluarganya sebaik itu," kata Rudiger.
"Saya tidak perlu berbicara tentang aspek teknis sepak bola karena di Jerman dia adalah yang terbaik yang pernah kami miliki, tidak diragukan lagi.
Dan dia adalah legenda di Real Madrid, namun sebagai pribadi dia sungguh luar biasa,” ujarnya.
Jelang final Liga Champions, Toni Kroos Kejar Trofi Terakhir
TONI Kroos bersiap menghadapi hari-hari terakhir sebelum dia gantung sepatu.
Tapi, dan ini hebatnya, justru di hari-hari terakhirnya, gelandang berusia 34 tahun ini masih dalam level tinggi untuk memburu dua trofi tertinggi.
Trofi pertama yang diincar adalah trofi Liga Champions, saat timnya, Real Madrid ditantang Borussia Dortmund dalam final di Stadion Wembley, London, Minggu (2/6) dini hari.
Trofi kedua adalah Euro 2024, saatnya negaranya, Jerman akan menjadi tuan rumah dalam pergelaran hajatan empat tahunan Eropa yang dimulai 14 Juni sampai 14 Juli mendatang. Jerman akan memainkan pertandingan pertama melawan Skotlandia pada 14 Juni.
Sekarang, fokus Kroos adalah final UCL. Sebagai pemain yang pernah lima kali meraih trofi si kuping lebar ini, dia tahu benar bahwa partai final, siapa pun lawannya, akan sangat sulit.