Como 1907 Terancam Sanksi UEFA, Imbas Tindak Rasisme ke Rekan Setim Justin Hubner
Como 1907 milik Hartono Bersaudara terancam kena sanksi UEFA setelah aduan Wolves karena Hwang Hee-chan menjadi korban rasisme dalam laga ujicoba.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Klub Serie A Liga Italia milik penguasa asal Indonesia Hartono Bersaudara, Como 1907, dibayangi sanksi UEFA setelah keluhan dikirimkan tim Premier League, Wolves.
Wolves dilaporkan akan mengirim surat resmi aduan ke UEFA terkait rasisme yang didapat pemainnya, Hwang Hee-chan, pada pertandingan uji coba, Senin (15/7/2024).
Berlangsung di Marbella, Spanyol, Wolves menang 1-0 atas Como 1907, berkat gol mantan pemain Tottenham Hotspur, Matt Doherty.
Laga ini berlangsung panas dan penuh drama. Satu di antaranya ialah insiden pemukulan yang dilakukan Daniel Podence.
Daniel Podence memukul salah satu bek Como 1907 asal Italia, akibat mengeluarkan kata-kata rasis yang tertuju kepada Hwang Hee-chan, dalam laporan resmi web Wolves.
Kartu merah diberikan kepada Daniel Podence akibat gagal mengontrol emosi, sekaligus membuat Wolves bermain 10 orang. Namun hingga laga usai, keunggulan tim yang juga dibela oleh Justin Hubner ini, berhasil dipertahankan.
Sorotan tertuju bukan kepada hasil pertandingan, melainkan kasus pelecahan rasisme yang dialami Hwang Hee-chan.
Disampaikan pelatih Wolves, Gary O'Neil, dia sempat meminta pertimbangan kepada Hwang Hee-chan setelah tindak rasis menimpanya. Apakah pemain timnas Korea Selatan itu ingin keluar atau melanjutkan pertandingan.
Aplaus diberikan O'Niel kepada Hwang Hee-chan, karena sang pemain tetap ingin melanjutkan pertandingan.
“Hee-chan mendengar komentar rasis,” terangnya, dikutip dari laman BBC.
“Anda bisa melihat adanya kebersamaan dan Hee-chan jelas kesal karenanya, begitu pula para pemain lain, Anda bisa mendengar banyak dari mereka mencoba menghibur Hee-chan dan membelanya."
Kekecewaan disampaikan O'Niel karena tindak rasis, yang sejatinya sudah dilanggar keras, tetap terjadi di lapangan pertandingan. Bahkan momen laga bersifatkan ujicoba.
Baca juga: Dipulangkan Cerezo Osaka, Justin Hubner Lempar Kode Tak akan Bertahan di Wolves
"Sungguh mengecewakan hal itu terjadi. Kami harus membicarakannya dan hal itu berdampak pada permainan. Hal-hal seperti itu tidak boleh ada," ujar pelatih Wolves Gary O’Neil.
Wolves berencana mengajukan protes resmi ke UEFA mengenai insiden tersebut.
Ini bukanlah pertama kalinya Hwang menjadi sasaran pelecehan rasis selama pertandingan pramusim.
Pada 2022, Hwang menjadi sasaran pelecehan rasis selama pertandingan persahabatan melawan tim Portugal Farense di Estadio Algarve di Algarve, Portugal.
Insiden serupa juga masih sering terjadi di Liga Premier. Hwang dan rekan senegaranya Son Heung-min dari Tottenham Hotspur kerap menjadi sasaran pelecehan rasis dari penggemar lawan.
Mantan bintang Manchester United Park Ji-sung juga pernah mendapat perlakuan yang sama.
Sedangkan dari kubu Como 1907 asuhan Cesc Fabregas, hingga kini belum membuat pernyataan atas kegaduhan yang terjadi.
Tidak menutup kemungkinan ada tindakan tegas dari UEFA atas tindak rasisme yang dilakukan pemain Como 1907.
Meski bukan laga resmi dan bersifat laga uji coba, namun dalam hal fair play di seluruh olahraga, khususnya sepak bola, tidak ada kesempatan tindak rasis untuk dibiarkan.
(Tribunnews.com/Giri)