VAR Bikin Stefano Lilipaly Dapat Kartu Merah, Pelatih Borneo FC Kritisi Kinerja Tayangan Video VAR
tayangan VAR yang diberikan kepada wasit videonya tidak utuh sehingga wasit mengganti kartu kuning yang sebelumnya diberikan kepada Stefano menjadi ka
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
VAR Bikin Stefano Lilipaly Kartu Merah, Pelatih Borneo FC Kritisi Kinerja Tayangan Video VAR
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra mengakui timnya kalah dari Arema FC dan kembali gagal meraih juara Piala Presiden untuk ketiga kalinya.
Namun di luar hasil dari pertandingan final Piala Presiden 2024, Huistra justru menyorot kinerja tim VAR pada laga tersebut.
Seperti diketahui, menjelang laga usai pada babak kedua, kapten Borneo FC harus mendapatkan kartu merah setelah wasit melihat tayangan ulang melalui VAR.
Menurut pelatih asal Belanda tersebut, tayangan VAR yang diberikan kepada wasit videonya tidak utuh sehingga wasit mengganti kartu kuning yang sebelumnya diberikan kepada Stefano menjadi kartu merah.
Stefano yang pun coba menjelaskan dengan memperlihatkan tanda luka di bagian pahanya karena ada pelanggaran juga dari William Marcilio kepada dirinya.
“Kami bermain dengan 10 pemain, saya harus mengatakannya beberapa hal mengenai itu. Saya ingin mengatakan sesuatu tentang beberapa momen penting di pertandingan ini. Saya rasa bagi sepakbola Indonesia, sangat penting untuk menyadari bahwa ketika kamu memperkenalkan VAR, kamu harus dapat menyediakan VAR terutama juga untuk wasit dengan materi video yang bagus,” kata Huistra seusai laga, Minggu (4/8/2024).
“Saya berada di belakang wasit ketika dia sedang membuat keputusan. Saya tak menyalahkan wasit, tapi menyalahkan VAR dengan tidak memberikan dia (wasit) gambar yang benar. Jika kamu ingin memberikan kartu merah untuk Stefano Lilipaly, oke itu tak masalah. Tapi tolong tunjukkan keseluruhan gambar karena setelah itu, saat ia menendangnya, tapi tak ditunjukkan kepada wasit,”
“Jika kamu melakukan hal seperti itu, maka kamu harus mencari banyak hal di sepakbola dan itu yang terjadi hari ini. Jadi sangat penting jika semua orang menyadarinya bahwa VAR saja tidak cukup. Mereka harus menunjukkan video yang bener kepada wasit agar bisa membuat keputusan yang benar,” terangnya.
Meski kembali gagal merengkuh juara Piala Presiden 2024, Huistra secara keseluruhan mengapresiasi kinerja para pemainnya.
Bahkan raihan runner-up ini membuat skuad Borneo FC tampil lebih percaya diri lagi jelang tampil pada kompetisi Liga 1 2024/2025.
“Hal terakhir yang saya ingin katakan adalah saya sangat bangga dengan tim saya, bangga dengan Borneo. Di pra musim ini semua orang bekerja dengan keras, bermain di pertandingan dengan bagus dan tak terkalahkan,” ujar pelatih 57 tahun tersebut.
“Saya rasa kami mendapatkan banyak kepercayaan diri untuk menuju musim kompetisi di Liga. Kami siap untuk bermain di liga dan kami akan memainkan laga perdana pada 12 Agustus dan saya percaya diri dengan tim yang kami miliki. Ini akan menjadi musim yang bagus,” katanya.