Blak-blakan Tata Martino soal Tekanan Melatih Messi cs di Inter Miami
Pelatih Inter Miami Gerardo 'Tata' Martino bicara blak-blakan soal tekanan yang dirasakan saat melatih Lionel Messi dkk.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Inter Miami Gerardo 'Tata' Martino bicara blak-blakan soal tekanan yang dirasakan saat melatih Lionel Messi dkk.
Inter Miami diperkuat oleh nama-nama besar seperti Lionel Messi, Luis Suárez, Jordi Alba, hingga Sergio Busquets.
Tata Martino cukup sadar dengan hadirnya pemain-pemain elit itu ada tuntutan besar untuk memenangi setiap laga yang dijalani.
Meskipun Martino memimpin Atlanta United FC meraih gelar juara pada tahun 2018, ia menegaskan bahwa tekanan untuk menang saat ini tidak ada bandingannya.
"Fakta bahwa kami memiliki mereka di tim ini jelas menciptakan kewajiban yang jelas bagi kami untuk menang," ujarnya, dikutip dari ESPN.
"Saya belum pernah melihat tim di MLS selama saya berada di sini yang mempunyai tekanan untuk menang. Saya jarang melihat tim yang dipaksa untuk menang. Saya belum pernah melihatnya, tapi saya melihatnya bersama Inter Miami," kata dia.
Tahun lalu Inter Miami merebut Piala Liga pada musim 2023. Namun tim berjuluk The Herons itu gagal lolos ke babak playoff MLS karena hasil sebelumnya dan awal musim yang buruk di bawah asuhan Phil Neville.
Baca juga: Inter Miami Mulai Singgung Kembalinya Lionel Messi, La Pulga Comeback sebelum Playoff MLS
Musim ini, Inter Miami memiliki rekor terbaik di MLS dan memuncaki klasemen Wilayah Timur dan sudah mengamankan tempat pasca-musim dengan mengalahkan FC Cincinnati pada 24 Agustus.
Ada berbagai rekor yang dicatatkan seperti poin terbanyak yang dicatatkan di musim reguler dengan 56 poin dalam 26 pertandingan, poin terbanyak yang dicetak dengan 58 poin, dan kemenangan terbanyak sebanyak 17 kali.
Messi, Suárez, Busquets, dan Alba kini akan mendapatkan kesempatan pertama mereka untuk bersaing memperebutkan gelar juara.
Babak playoff 2024 mungkin menjadi satu-satunya peluang Suarez untuk mengamankan gelar bersama Inter Miami, karena kontraknya akan berakhir pada akhir musim.
"Saya memiliki kemungkinan untuk bermain di dua turnamen bersama Atlanta dan saya tidak pernah membaca, menonton, atau mendengarkan tuntutan apa pun untuk menang," kata Martino.
"Pada saat itu, tidak ada berita utama yang mengatakan 'kandidat terbaik untuk memenangkan MLS adalah tim ini atau itu.' Namun, kini kandidat terbaiknya adalah Miami sejak awal musim," imbuhnya.
Meski begitu, di luar tekanan dan berita utama, Martino mengatakan trofi dan hasil bukanlah cara dia mengukur sukses atau tidaknya sebuah tim.
Baca juga: Argentina Titip Rasa Senang ke Inter Miami, Lionel Messi Disebut Bakal Latihan Lagi