Bersih-bersih Erick Thohir di PSSI Berlanjut, Soroti Penonton Tanpa Tiket Indonesia vs Australia
Setelah ramai soal calo tiket, PSSI telah mengambil keputusan untuk menyerahkan pengamanan di area stadion ke pihak yang lebih profesional.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Erick akan terus fokus untuk melakukan bersih-bersih di Timnas Indonesia. Setelah itu bersih-bersih kompetisi khususnya Liga 1.
"PSSI adalah jantungnya sepakbola Indonesia, karena itu saya berusaha perbaiki. Bersama sekjen dan Exco kita melakukan perbaikan. Tidak mungkin PSSI tidak transparan."
"Dalam melepas sejumlah pegawai PSSI bukan bentuk arogansi, tetapi kita bawa perusahaan HR dan melakukan assessment melakukan interview satu-satu, sekjen ketemu pegawai," jelas Erick Thohir.
Bentuk Transformasi
Sebelumnya, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga juga membenarkan kabar tersebut.
Ia menjelaskan salah satu alasan PSSI memecat sebanyak 43 karyawan karena ingin perubahan atau transformasi dalam struktur PSSI itu sendiri.
“Ini kita lagi melakukan transformasi di sepakbola itu tidak bisa hanya dari luar mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk yang namanya kedepan PSSI harus bagaimana kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria karena kita mau melangkah kedepan nih ke 2045,” kata Arya kepada wartawan, Senin (2/9/2024).
“Kesiapan organisasi kita bagaimana dan sebagainya, strukturnya ini maka dibutuhkanlah yang namanya perubahan di organisasi PSSI. Nah, perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian yang dibutuhkan,” lanjut Arya.
“Setelah itu, berdasarkan data tersebut kami melakukan langkah evaluasi kemudian melakukan pemutusan hubungan kerja,” terangnya.
Lebih lanjut, Arya menceritakan pihaknya juga sudah menemui adanya karyawan yang bekerja tidak profesional.
Alasan-alasan tersebut lah yang jadi salah satu faktor PSSI ingin ada perubahan.
“Misalnyak kemarin ada karyawan kita yang dia pegang dokumentasi digital kita, dia itu malah membuat akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI dimasukkan ke dalam akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga tuh terhadap akun-akun tersebut,” beber Arya.
“Kemudaian foto-foto kita dipakai oleh media lain tanpa sama sekali ada itu berasal dari PSSI tapi malah berasal dari orang tersebut, dan ketika ini kita bawa kepada pimpinannya dan kita bilang kau ini sudah pidana loh, sudah berhentikan saja, eh pimpinannya tidak melakukan pemberhentian. Inikan sudah keanehan kalau tidak diberhentikan,”
"Berikutnya lagi, akun sosmed kita ternyata di-monetize contoh di YouTube, tapi ternyata akun YouTube tersebut rekening adsense-nya itu dimasukkan ke rekening pribadi dan kemungkinan sih dananya tidak masuk ke PSSI,” ujar Arya.
(Tribunnews.com/Tio)