Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Ini Foto Nenek Maarten Paes, Seorang Blijvers Kelahiran Kediri yang Membuat Paes Bisa Dinaturalisasi

Performa gemilang Kiper Maarten Paes dalam dua laga memperkuat Indonesia membuat sosoknya menjadi buah bibir di kalangan penggemar timnas Indonesia.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Ini Foto Nenek Maarten Paes, Seorang Blijvers Kelahiran Kediri yang Membuat Paes Bisa Dinaturalisasi
Tangkapan layar Instagram/Maarten Paes
Foto kenangan saat Maarten Paes berfoto bersama dengan neneknya, Nel Appels-van Heyst (kanan) seorang blijver yang lahir di Kota Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940. Neneknya telah meninggal beberapa bulan lalu. 

Ini Foto Nenek Maarten Paes Seorang Blijvers Kelahiran Kediri yang Membuat Paes Bisa Dinaturalisasi

TRIBUNNEWS.COM- Performa gemilang Kiper Maarten Paes dalam dua laga memperkuat Indonesia membuat sosoknya menjadi buah bibir di kalangan penggemar Indonesia.

Disebutkan Maarten Paes adalah seorang pemain yang tidak punya darah Indonesia, namun dia bisa dinaturalisasi berkat neneknya bernama Nel Appels-van Heyst yang merupakan seorang Blijvers Kelahiran Kediri.




Di akun Instagramnya, Maarten Paes yang punya hubungan sangat dekat dengan neneknya itu pernah mengunggah foto neneknya tersebut semasa hidupnya.

Maarten Paes sendiri ternyata tidak memiliki darah Indonesia sama sekali. Namun, faktor Indonesia dalam dirinya didapatkan dari neneknya yang merupakan seorang blijvers.

Blijvers adalah sebutan bagi orang keturunan Eropa yang lahir dan menetap di Indonesia saat masih bernama Hindia Belanda.

Di mana neneknya Maarten Paes dilahirkan di Indonesia? Nenek Maarten Paes lahir di Kediri pada 1940 silam. Maarten Vincent Paes memiliki garis keturunan dari nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada 20 Maret 1940.

BERITA TERKAIT

Maarten Paes juga sempat mengungkapkan sedikit cerita tentang neneknya.

Neneknya sempat tinggal di Indonesia selama 5-6 tahun. Sayangnya, neneknya saat itu menjadi korban Perang Dunia II.

Maarten mengatakan bahwa setelah di kamp, neneknya pindah ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal. Setelah itu, setelah beberapa tahun, dia kembali ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal.

Dia bercerita bahwa neneknya selalu berbicara dengan rasa syukur tentang waktu yang dihabiskan di Indonesia, terutama sebelum perang.

Keluarga neneknya berada di kamp isolasi, ibu dari neneknya (buyut Maarten Paes) meninggal dunia di Kamp Isolasi.

Ketika waktu perang, dia kehilangan mamanya (buyut Maarten Paes) di Kamp Isolasi.

"Tapi ya, dia selalu berbicara dengan rasa hormat yang tinggi terhadap bangsa dan negara," ungkap Maarten Paes di Youtube FC Dallas.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas