Manchester City Dihukum Pengurangan 1150 Poin, Logika Sanksi dari Pelanggaran Everton
Masnchester City bisa dikenai sanksi pengurangan poin mencapai 1150, menurut asas kesetaraan atas hukuman yang pernah dialami Everton.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City terancam dikenai pengurangan poin selama beberapa musim jika mereka dinyatakan bersalah oleh Liga Inggris.
Sanksi yang tengah membayangi Manchester City menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta Premier League.
Beradasar asas kesetaraan, tak sedikit yang membandingkan hukuman Everton dengan apa yang akan diterima Manchester City.
Ada sebuah cocoklogi di mana The Citizens bisa mengalami pengurangan poin hingga 1.150 angka.
Tim asuhan Pep Guardiola telah memenangkan empat gelar Premier League, tetapi didakwa dengan 115 pelanggaran aturan keuangan yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade.
Menurut Express, hukuman yang diusulkan oleh salah satu tokoh adalah bahwa City diberi penalti poin besar selama beberapa musim untuk menggagalkan upaya mereka meraih gelar dalam jangka menengah.
Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, karena tim jarang diberi penalti selama lebih dari satu musim.
Pilihan lain adalah menghukum Manchester City dengan beberapa kali degradasi, yang telah dilakukan di masa lalu kepada tim yang dinyatakan bersalah atas masalah keuangan yang serius.
Pada Februari 2023, Manchester City didakwa melakukan pelanggaran peraturan oleh Premier League setelah penyelidikan selama empat tahun.
The Citizens didakwa melanggar 115 aturan finansial selama periode sembilan tahun, 2009 hingga 2018.
Dugaan pelanggaran peraturan tersebut termasuk tidak memberikan informasi keuangan yang akurat selama sembilan musim terpisah.
Termasuk tidak memberikan perincian lengkap gaji mantan manajer Roberto Mancini selama empat musim dari 2009 hingga 2013.
Baca juga: Hari Penghakiman Manchester City Dimulai, The Citizens Beradu soal Dugaan Pelanggaran Finansial
Selain itu juga tidak memberikan perincian lengkap tentang remunerasi pemain, yaitu mantan gelandang Yaya Toure selama enam musim dari 2010/2011 hingga 2015/2016.
Manchester City juga didakwa tidak bekerja sama dalam penyelidikan Premier League dan tidak menyerahkan dokumen ketika diminta selama lima musim dari 2018/2019 hingga 2022/2023.